JAKARTA – Presiden RI Prabowo Subianto merespons kritik dan desakan sejumlah pihak yang meminta pemerintah menetapkan status darurat bencana nasional atas banjir dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah di Pulau Sumatra. Prabowo menegaskan, hingga saat ini situasi di lapangan masih dalam kondisi terkendali dan terus berada dalam pantauan langsung pemerintah pusat.
“Ada yang teriak-teriak ingin ini dinyatakan bencana nasional. Kita sudah kerahkan, ini tiga provinsi dari 38 provinsi. Jadi situasi terkendali, saya monitor terus,” ujar Prabowo saat Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (15/12/2025).
Presiden memastikan negara hadir dan tidak tinggal diam dalam menangani bencana yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Pemerintah, kata dia, telah mengerahkan kekuatan besar untuk mempercepat penanganan darurat hingga pemulihan wilayah terdampak.
Prabowo mengungkapkan, lebih dari 50 ribu personel gabungan TNI dan Polri telah diterjunkan ke daerah bencana. Selain itu, pemerintah juga mengoperasikan lebih dari 60 unit helikopter serta belasan pesawat untuk mendukung evakuasi, distribusi logistik, dan pembukaan akses ke wilayah terisolasi.
“Kita sudah kerahkan 50 ribu TNI/Polri, itu setingkat 50 batalyon di daerah terdampak. Kalau masih dibilang negara tidak hadir,” kata Prabowo.
Ia menilai, pihak-pihak yang menyebut negara abai memiliki agenda lain di balik kritik tersebut. Meski demikian, Prabowo menegaskan pemerintah tetap fokus pada kerja nyata di lapangan. “Kita waspada saja, unsur-unsur yang memang punya agenda-agenda lain,” ujarnya.
Lebih lanjut, Prabowo menyampaikan rencana pembentukan badan atau satuan tugas khusus untuk menangani tahap rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana. Satgas ini akan bertugas mempercepat pemulihan infrastruktur serta kehidupan masyarakat di wilayah terdampak.
Presiden juga meminta agar pembangunan hunian bagi korban bencana segera dimulai. Bahkan, menurut laporan yang diterimanya dari Menteri Perumahan, pemerintah menargetkan pembangunan sekitar 2.000 unit rumah yang berpotensi langsung menjadi hunian tetap.
“Mungkin mulai hari Minggu ini kita sudah mulai membangun 2.000 rumah. Kemungkinan rumah ini bisa langsung jadi rumah tetap,” kata Prabowo.
Dalam kesempatan tersebut, Prabowo turut menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penanganan bencana, mulai dari TNI, Polri, pemerintah daerah, hingga relawan dan masyarakat.
“Relawan, warga masyarakat bahu-membahu membantu proses evakuasi, penyaluran bantuan, dan pemulihan akses di sana. Kita semua satu tim, dan saya terima kasih,” tutup Presiden.*
















