Rakor Lintas Sektoral Operasi Lilin Lodaya, Wabup Sukabumi Tekankan Kesiapan Akhir Pengamanan Nataru

  • Bagikan
Rakor Lintas Sektoral Operasi Lilin Lodaya, Wabup Sukabumi Tekankan Kesiapan Akhir Pengamanan Nataru.

SUKABUMI- Polres Sukabumi menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Lintas Sektoral Operasi Lilin Lodaya dalam rangka pengamanan perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), Senin (15/12/2025). Kegiatan berlangsung di Aula Wicaksana Laghawa, Mapolres Sukabumi.

Rakor tersebut dihadiri Wakil Bupati Sukabumi H. Andreas, unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), serta perwakilan dari BMKG, PLN, BPBD, Basarnas, dan instansi terkait lainnya.

Wakil Bupati Sukabumi H. Andreas menegaskan, rapat koordinasi ini menjadi agenda krusial untuk melakukan pengecekan akhir kesiapan seluruh pihak, guna memastikan perayaan Natal dan Tahun Baru di Kabupaten Sukabumi berjalan aman, nyaman, lancar, dan kondusif.

Menurutnya, momen Nataru selalu diikuti dengan meningkatnya mobilitas masyarakat, aktivitas ibadah, serta lonjakan kunjungan wisata. Kondisi tersebut berpotensi menimbulkan berbagai kerawanan, sehingga membutuhkan langkah antisipatif yang terencana, khususnya dalam aspek keamanan, ketertiban, dan keselamatan publik.

BACA JUGA :   Pemahaman Agama di Sebuah Negara Bergantung Tingkat Kesejahteraan Rakyatnya

“Pemerintah Kabupaten Sukabumi bersama TNI-Polri dan seluruh stakeholder siap berkolaborasi dalam pelaksanaan Operasi Lilin Lodaya. Sinergi lintas sektor menjadi kunci keberhasilan pengamanan Nataru,” ujar Andreas.

Ia menekankan sejumlah prioritas, mulai dari peningkatan kesiapsiagaan personel, penguatan koordinasi antarinstansi, hingga optimalisasi pelayanan kepada masyarakat. Selain itu, kelancaran arus lalu lintas, ketersediaan kebutuhan pokok, serta kesiapan layanan kesehatan selama libur akhir tahun juga menjadi perhatian utama.

Pengamanan Nataru, lanjut Wabup, turut diarahkan pada mitigasi potensi bencana hidrometeorologi, mengingat wilayah Sukabumi tengah memasuki musim penghujan. BPBD diminta menyiagakan personel, sementara BMKG diharapkan memberikan prakiraan cuaca untuk satu hingga tiga minggu ke depan. Alat berat juga akan diposisikan di lokasi-lokasi rawan longsor dan banjir.

Sementara itu, Kapolres Sukabumi AKBP Samian menyampaikan bahwa evaluasi pengamanan sebelumnya menjadi dasar penyusunan strategi Operasi Lilin Lodaya tahun ini. Ia menyoroti kemacetan lalu lintas sebagai salah satu kerawanan utama, seperti yang terjadi pada Operasi Ketupat 2025, khususnya di jalur Ciawi–Parungkuda yang sempat menjadi perhatian nasional.

BACA JUGA :   Wujudkan Atlet Berkualitas, Pemkot Gelar Turnamen Futsal Se-Tangerang Raya

“Operasi kali ini difokuskan pada upaya mengurai kemacetan. Kasat Lantas harus berkoordinasi dengan pengelola Tol Ciawi serta menyiapkan jalur alternatif agar arus kendaraan tetap bergerak,” tegasnya.

Meski keterbatasan jalur alternatif masih menjadi tantangan, Kapolres menegaskan seluruh pihak harus belajar dari pengalaman sebelumnya agar kejadian serupa tidak terulang. Kerawanan lain yang turut diantisipasi antara lain keberadaan pasar tumpah di jalur arteri serta rendahnya disiplin berlalu lintas, sehingga edukasi kepada masyarakat terus digencarkan.

Selain kemacetan, potensi bencana alam juga menjadi fokus pengamanan dengan menyiapkan personel dan peralatan di titik-titik rawan. Distribusi energi pun mendapat perhatian, dengan memastikan pasokan BBM dan listrik tetap aman selama libur Natal dan Tahun Baru.

BACA JUGA :   Satupena Angkat Kiprah Aktivis Muda Papua Barat Perkuat Literasi

Pengamanan wilayah pesisir juga menjadi prioritas, mengingat tingginya risiko kecelakaan laut. Polairud, Basarnas, dan BPBD diminta memetakan titik rawan serta memasang rambu peringatan di sepanjang pantai, termasuk area bibir pantai yang berbahaya.

Di sisi lain, potensi kejahatan seperti pencurian rumah kosong dan kejahatan jalanan diantisipasi melalui peningkatan patroli. Kapolres menegaskan, pengamanan Nataru akan dilakukan secara terbuka dan humanis agar masyarakat dapat beribadah dan menikmati liburan dengan rasa aman.

“Dengan komunikasi dan koordinasi yang baik, setiap potensi permasalahan dapat diminimalkan sehingga kenyamanan dan keselamatan masyarakat tetap terjaga,” pungkasnya.*(Asep)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses