Lumajang – Pelaku begal dan pembacokan terhadap anggota reskrim polres Lumajang yang terjadi di siang bolong di pusat Kota Lumajang akhirnya berhasil diringkus. AS ditangkap tim Jatanras Polda Jawa Timur setelah buron dan kembali melakukan perlawanan saat hendak diamankan, hingga dilakukan tindakan tegas terukur.
Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, AKBP Arbaridi Jumhur, mengungkapkan bahwa pengejaran terhadap AS membuahkan hasil setelah aparat melakukan pemantauan intensif sejak malam kejadian.
“Pelaku AS berhasil kami amankan oleh tim Jatanras Polda Jatim. Terakhir, keberadaannya terdeteksi di wilayah Lumajang saat hendak menuju rumah rekannya di Pasuruan,” ujar AKBP Arbaridi kepada wartawan, Senin (15/12/2025).
Diketahui, peristiwa pembacokan tersebut terjadi pada Kamis lalu di Jalan Gajah Mada, Lumajang. Saat itu, AS bersama seorang rekannya beraksi melakukan pencurian pada siang hari. Aksi mereka diketahui petugas, sehingga keduanya berupaya melarikan diri.
Dalam upaya kabur, sempat terjadi kejar-kejaran. Pelaku menabrak seorang pelajar yang baru pulang sekolah hingga terjatuh. Ketika hendak diamankan, AS justru menyerang petugas menggunakan senjata tajam dan melukai Aiptu Kurniawan hingga mengalami luka parah.
Setelah itu, AS melarikan diri, sementara satu pelaku lain berinisial H, warga Lumajang, berhasil ditangkap di lokasi kejadian.
AKBP Arbaridi menjelaskan, aparat gabungan dari Jatanras Polda Jatim dan Satreskrim Polres Lumajang langsung bergerak cepat usai kejadian. Polisi melakukan penyisiran dan penggerebekan ke sejumlah rumah kerabat pelaku.
“Malam setelah kejadian, kami langsung memantau pergerakan pelaku. Kami lakukan sweeping ke rumah kerabatnya dan sempat dilakukan penggerebekan, namun pelaku berhasil kabur,” jelasnya.
Saat akhirnya ditemukan, AS kembali melakukan perlawanan dan berusaha melukai petugas dengan celurit yang dibawanya. Karena dinilai membahayakan keselamatan anggota, petugas terpaksa mengambil tindakan tegas terukur.
“Pada saat akan diamankan, pelaku hendak membacok anggota kembali. Demi keselamatan petugas, kami lakukan tindakan tegas terukur,” imbuh Arbaridi.
Saat ini, aparat kepolisian masih terus melakukan pengembangan untuk memburu terduga pelaku lainnya yang diduga merupakan bagian dari komplotan. (*)
















