DimensiNews.co.id – T E R N A T E.
Kapolres Tidore Kepulauan AKBP Azhari Juanda, SIK, untuk kesekiankalinya terjun langsung ke dunia pendidikan dan kali ini ke STKIP Kie Raha Ternate, khususnya di Prodi Pendidikan Geografi dalam rangka menjadi narasumber kuliah umum pendidikan karakter dengan tema “Ayo Bangkit, Saya Bisa.”
Ayo Bangkit, Saya Bisa yang dilaksanakan pada Rabu (20/12/2017) kemarin bertempat di Aula kampus STKIP Kie Raha Ternate, Kelurahan Sasa-Jambula tersebut, merupakan sebuah langkah inovatif dari Kapolres Tidore untuk membangun karakter anak bangsa, menuju generasi yang kuat dan bernilai dalam rangka terwujudnya Kamtibmas yang Kondusif. Kegiatan ini juga merupakan bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental.
Penyuluhan motivasi membangun karakter ini, dilatarbelakangi oleh situasi Kamtibmas di wilayah hukum Maluku Utara yang belum sepenuhnya kondusif mengingat masih seringnya warga mengkomsumsi minuman keras, perkelahian dan pengeroyokan, KDRT, pencabulan, kurangnya budaya patuh dalam berlalu lintas, maupun kenakalan remaja. Adapun tujuan dari penyuluhan ini agar adanya perubahan sikap perilaku dan terbangunnya karakter positif pada generasi muda Malut yang akan menjadi modal dasar bagi kesuksesan dimasa depan.
Baca juga: Kuliah Umum Pendidikan Karakter “Ayo Bangkit, Saya Bisa” Sukses Dilaksanakan Prodi Geografi STKIP Kie Raha Ternate
Titik berat dari materi penyuluhan yang disampaikan oleh Kapolres adalah membangun motivasi generasi muda agar menjadi orang sukses di masa depan, menanamkan karakter positif serta membentuk sikap perilaku generasi muda yang santun, saling menghormati, selalu bersyukur, patuh hukum serta kuat dan pantang menyerah.
Kapolres dalam kesempatan itu, mengingatkan kepada seluruh Mahasiswa/i, “bahwa masa depan tergantung pada apa yang kita lakukan hari ini, masa depan adalah milik mereka yang menyiapkannya hari ini. Bukan tugas kita untuk merubah dunia ini, tapi masing-masing kita punya kewajiban untuk mengajak diri sendiri dan orang lain untuk berpikir baik, berucap baik dan berbuat baik dengan cara-cara yang baik serta penuh kesabaran,” kata Kapolres saat menyampaikan materi kuliah umum pendidikan karakter tersebut.
Menurut Kapolres, semua orang punya masalah, yang membedakannya adalah bagaimana orang tersebut menyikapi dan menghadapi masalah yang menerpa dirinya. “Sekecil atau sebesar apapun masalah yang kita hadapi, kita harus bisa bangkit. Kecendrungan kita jika ditimpa masalah adalah lebih sering menyalahkan keadaan, menyalahkan orang lain bahkan menyalahkan yang Maha Kuasa. Oleh sebab itu, sebelum kita menyalahkan apa dan siapa maka perlu kiranya kita melihat kisah-kisah hidup orang-orang yang lebih susah dari kita tapi mereka berhasil menjadi orang yang sukses. Kita perlu belajar dari kisah hidup mereka,” tutur Kapolres.
Sebagai contoh, kisah hidup Nick Vujinic yang fenomenal. Seorang yang terlahir tanpa tangan dan hanya memiliki kaki yang sangat kecil untuk berdiri. Tapi sekarang, dia sudah sukses menjadi motivator dan pembicara tingkat Internasional. Yang membuat seorang Nick tetap bertahan dan sukses hingga saat ini adalah: HARAPAN, selama masih ada harapan maka selama itu pula kita akan berjuang. Kapolres juga memberikan beberapa tips yang dapat memunculkan harapan dalam diri para Mahasiswa/i. Pertama, dengan merubah paradigma. Hal ini sangat penting karena paradigma mampu mempengaruhi pikiran seseorang (positif atau negatif), pikiran kemudian akan menjadi tindakan, dari tindakan akan menjadi kebiasaan, kebiasaan akan melahirkan budaya dan budaya akan membentuk karakter.
Kedua, kita harus fokus pada tujuan hidup kita, oleh sebab itu buatlah tujuan pasti dalam hidup anda, fokus dengan tujuan hidup tersebut, jangan salah bergaul, dan harus mampu mengelola gaya hidup. Ketiga, hidup adalah pilihan, ingatlah bahwa hidup itu tergantung kita, karena dunia tidak akan menangis kalau kita gagal, juga tidak akan tertawa kalu kita sukses maka jangan pernah bergantung dengan orang lain. Ciptakan motivasi dalam diri kita sendiri, karena motivator yang baik dan hebat adalah diri anda sendiri. Ibarat naik sepeda, kita harus tetap mengayuh agar kita tidak jatuh, atau seperti naik sampan dimana kita harus tetap mendayung agar kita tidak hanyut bahkan tenggelam.
Pada kesempatan itu pula, Kapolres menjelaskan tentang fakta-fakta sukses, bahwa sukses itu tidak berkaitan dengan usia, sukses itu tidak berkaitan dengan warna kulit, bangsa, keturunan dan agama, sukses itu tidak berkaitan dengan (cacat) fisik, sukses itu tidak berkaitan dengan tingkat pendidikan, dan sukses itu tidak berkaitan dengan latar belakang keluarga (kaya/miskin). Namun ada hal-hal yang dapat kita tiru dari orang-orang sukses yaitu karakter-karakter positif yang ada dalam diri mereka yakni kedisiplinan, kejujuran, konsistensi, komitmen, tanggung jawab dan integritas.
Karakter positif hanya akan terbentuk melalui kebiasaan yang berulang dan tahap awal yang paling berperan dalam pembentukan karakter adalah kemampuan mengelola kecerdasan emosional dan spiritual.
Kapolres juga mengajak untuk melihat sekeliling kita, “lihatlah dunia sekeliling kita, sungguh rahmat begitu melimpah, sungguh lebih dari cukup untuk bersyukur. Tuhan telah memberi semua yang kita perlukan, tubuh yang sehat, keluarga, sahabat, sekolah, rejeki yang cukup,” ajak Kapolres.
Oleh sebab itu, lanjut Kapolres, mari bersyukur lebih banyak, mengeluh lebih sedikit, saling memberi semangat, bergandeng tangan, itulah hidup yang penuh berkah. Sadari bahwa Tuhan Yang Maha Sempurna telah memberikan anugrah kepada kita kesempurnaan untuk menjalani hidup, syukurilah dan peliharalah serta manfaatkan untuk membantu sesama. Marilah selalu bersyukur sebab dengan bersyukur kita akan merasa makmur dan bahagia.
Diakhir penyuluhannya, Kapolres mengajak Mahasiswa/i untuk merenung, merefleksikan diri atas apa yang sudah dilakukan selama ini. Hal menarik terjadi pada moment ini, karena disinilah waktunya para mahasiswa/i tersentuh hatinya bahkan menangis berurai air mata ketika mendengarkan kata demi kata, yang disampaikan oleh Bapak Kapolres. Hingga membuat beberapa mahasiswi tak kuasa menahan air mata mereka, hati mereka benar-benar tersentuh dan terharu.
Pesan terakhir Kapolres adalah jagalah pikiranmu karena akan menjadi kata-katamu, jagalah kata-katamu karena akan menjadi sifatmu, jagalah sifatmu karena akan menjadi sikapmu dan jagalah sikapmu karena akan menjadi nasibmu. Ingatlah bahwa tidak ada yang akan berubah dalam kehidupan seseorang dengan sikap yang tidak berubah. Ayo kita berubah, mulai dari diri sendiri, dari yang kecil dan dari sekarang juga. Salam Perubahan untuk Generasi Muda Maluku Utara dan Indonesia yang Lebih Baik. Ayo Bangkit, Saya Bisa. (SS)