MYANMAR- Militer Myanmar melakukan operasi besar-besaran terhadap markas penipuan daring di wilayah perbatasan Myanmar–Thailand, dan menangkap lebih dari 300 warga negara asing (WNA) yang diduga terlibat dalam aktivitas judi serta penipuan online.
Menurut laporan media pemerintah The Global New Light of Myanmar, pasukan junta menyerbu kompleks perjudian dan online scam di Shwe Kokko pada Selasa (18/11). Dalam penggerebekan itu, sedikitnya 346 WNA ditangkap dan kini berada dalam pengawasan otoritas.
“Dalam operasi tersebut, 346 warga negara asing ditangkap dan saat ini sedang diawasi,” tulis laporan tersebut. Selain itu, hampir 10.000 unit ponsel yang digunakan untuk menjalankan operasi penipuan dan judi online turut disita.
Markas Penipuan Marak Pasca Konflik
Sejak kudeta militer pada 2021 memicu konflik berkepanjangan, kawasan perbatasan Myanmar menjadi pusat aktivitas kriminal terorganisasi, termasuk jaringan penipuan digital yang melibatkan ribuan warga asing. Banyak korban mengaku direkrut atau bahkan dijual ke jaringan tersebut untuk dipekerjakan secara paksa sebagai operator penipuan.
Warga negara China disebut sebagai pelaku sekaligus korban terbesar dalam skema penipuan lintas negara ini.
Junta Myanmar menyalahkan kelompok pemberontak bersenjata yang selama ini menguasai sebagian wilayah perbatasan dan disebut membiarkan markas online scam berkembang tanpa kendali. Operasi lanjutan dilakukan setelah militer berhasil merebut kembali area Shwe Kokko.
Jejak She Zhijiang dan Perusahaan Yatai
Media pemerintah juga menyebut perusahaan Yatai, milik pengusaha keturunan China–Kamboja, She Zhijiang, sebagai entitas yang terlibat dalam aktivitas ilegal di Shwe Kokko.
She Zhijiang sendiri ditangkap di Thailand pada 2022 dan diekstradisi ke China pekan lalu. Ia menghadapi dakwaan terkait perjudian ilegal dan penipuan online. Ia serta perusahaannya telah dikenai sanksi oleh Amerika Serikat dan Inggris.
Operasi Berskala Besar Sejak Awal Tahun
Penggerebekan markas penipuan digital bukan hal baru. Pada Oktober lalu, junta menghancurkan lebih dari 600 bangunan di kompleks KK Park, salah satu pusat online scam terbesar di kawasan tersebut.
Sejak Februari, sekitar 7.000 tersangka penipuan telah dipulangkan ke negara asal mereka, termasuk ribuan WN China. Thailand turut memperketat pengawasan dengan memblokir akses internet lintas perbatasan untuk menekan operasi penipuan.
Kerugian Mencapai Rp618 Triliun
Menurut laporan PBB, kerugian akibat penipuan daring di Asia Tenggara dan Asia Timur mencapai US$37 miliar atau sekitar Rp618 triliun sepanjang 2023. Angka ini menunjukkan masifnya jaringan kriminal digital yang beroperasi di wilayah-wilayah tak terkontrol seperti perbatasan Myanmar.*
















