SURABAYA- Status aktivitas Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur kembali meningkat tajam setelah erupsi besar yang terjadi pada Rabu (19/11) pukul 14.13 WIB. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Jawa Timur, Satriyo Nurseno, menyampaikan bahwa gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kini berada pada Level IV atau Awas, tingkat aktivitas tertinggi dalam pemantauan gunung api.
“Pada pukul 17.00 WIB, terjadi kenaikan Tingkat Aktivitas Gunung Semeru dari Level III atau Siaga ke Level IV Awas,” ujar Satriyo.
Awan Panas Luncur 14 Kilometer
Erupsi Semeru memicu awan panas guguran (APG) dengan jarak luncur yang semakin jauh. Jika pada pukul 14.13 WIB awan panas tercatat meluncur sejauh 8,5 kilometer, maka sore harinya jarak luncur meningkat drastis hingga 14 kilometer ke arah utara.
“Awan panas guguran masih berlangsung dengan amplitudo maksimum 34 mm. Getaran di seismograf juga menunjukkan adanya getaran banjir,” kata Satriyo.
Kondisi di sekitar gunung dilaporkan gelap gulita. Awan tebal dan cuaca berawan menyelimuti wilayah sekitar, termasuk Desa-desa di Kecamatan Candipuro dan Pronojiwo yang juga mengalami hujan abu.
Aroma Belerang Ganggu Pernapasan Warga
Selain hujan abu, warga melaporkan aroma belerang yang cukup menyengat di sejumlah permukiman di sekitar aliran lahar Semeru. Kondisi tersebut memicu gangguan kenyamanan dan pernapasan masyarakat.
“TRC BPBD Lumajang sudah mendistribusikan masker kepada warga setempat untuk mengurangi dampak paparan debu vulkanik dan aroma belerang,” ujar Satriyo.
Akses Ditutup, Warga Mengungsi
Jembatan Gladak Perak, jalur penghubung utama menuju area terdampak, telah ditutup sementara untuk mengantisipasi risiko lebih besar. BPBD memastikan bahwa hingga saat ini belum ada laporan korban jiwa.
Warga di sekitar aliran lahar juga telah diminta segera menjauhi zona bahaya. Pengungsian dilakukan di beberapa lokasi aman, diantaranya:
- Balai Desa Oro-Oro Ombo
- SD Oro-Oro Ombo 03
- SD Supiturang (sekitar 100 jiwa)
- Balai Desa Penanggal (dalam pendataan)
BPBD Jawa Timur bersama PPGA Semeru dan BPBD Lumajang terus melakukan pemantauan intensif terhadap aktivitas vulkanik Semeru.*
















