Seorang pejabat di Kumamoto menyebut 55 orang dipastikan tewas di wilayah tersebut. Empat orang lainnya dikhawatirkan tewas karena keberadaannya belum diketahui. Dua kematian lainnya dikonfirmasi di Pulau Kyushu, Jepang bagian barat daya.
Lebih dari satu lusin orang dilaporkan hilang akibat bencana ini. Setelah lima hari terhambat oleh genangan banjir dan tanah longsor, tentara Jepang berhasil menyelamatkan 40 warga desa Ashikita di Kumamoto.
“Sungguh menakutkan. Rumah saya kacau, saya tidak bisa tinggal di sana lagi,” ucap Kinuyo Nakamura (68) setelah berhasil dievakuasi ke kamp pengungsian.
“Kami beberapa kali mengalami bencana banjir sebelumnya. Tapi yang ini tidak bisa dibandingkan. Bukannya takut, saya lebih fokus untuk menyelamatkan diri,” imbuhnya.
Di banyak area, tanah longsor menghancurkan rumah-rumah warga hingga menjadi puing. Banjir menerjang rumah-rumah di kawasan dataran rendah, menghancurkan isinya dan membuatnya tidak bisa dihuni kembali. Otoritas Jepang mengerahkan sedikitnya 80 ribu petugas penyelamat, dengan dibantu 10 ribu personel militer, untuk melakukan upaya pencarian dan penyelamatan korban.
(red)