Butuh Sumber Air Bersih, Proposal Ponpes Man Ba’ul Hikmah Tidak Digubris Pemerintah

  • Bagikan

DimensiNews.co.id, TANJABTIM- Pimpinan Pondok Pesantren Man Ba’ul Hikmah Muhammad Agus Salim mengeluhkan ketersediaan air bersih yang terbatas. Pasalnya, sumber air yang tersedia saat ini kurang bersih dan terasa asin.

“Sebab sumber air yang ada saat ini bisa dikatakan tidak layak, karena disamping kurang bersih, dan pada saat tertentu sumber air yang ada terkadang terasa asin,” katanya.

Pondok pesantren yang berdiri sejak tahun 2010 dan berlokasi di Desa Bunga Tanjung, Kecamatan Nipah Panjang, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi, ini memiliki jumlah santri dan santriwati 150 orang yang berasal dari berbagai daerah.

“Dengan jumlah santri dan santriwati sekitar 150 orang, berasal dari warga setempat maupun luar daerah seperti Kota Palembang, Sengeti dan Merlung, kemudian yang nginap di asrama sekitar 30 orang,” ucapnya.

BACA JUGA :   LIPI: Styrofoam Sampah Plastik Terbanyak di Teluk Jakarta

Muhammad Agus Salim mengatakan telah mengajukan proposal yang diketahui pihak desa pada tahun 2019 dengan melampirkan bukti hibah tanah miliknya yang berada di sekitar pondok pesantren.

“Kami berharap, demi keberlangsungan dan kemaslahatan pondok pesantren kalau bisa kebutuhan air bersih secepatnya dapat terealisasi, apa lagi pada saat musim kemarau tiba. Disamping untuk kebutuhan pondok pesantren, mungkin dapat menutupi kebutuhan air bersih untuk masyarakat banyak,” ujarnya saat dikonfirmasi di kediamannya, Senin (13/1/2020).

Hal senada juga disampaikan Poniran saat menjabat PJS Kades Bunga Tanjung beberapa waktu yang lalu. Pihaknya sudah mengajukan proposal ke BWSS VI Provinsi Jambi berdasarkan permintaan dan kebutuhan pondok pesantren dengan melampirkan bukti hibah tanah dari pengurus pondok pesantren.

BACA JUGA :   Anggota PASEBA Tangerang Utara Dilantik Menjadi Pengurus DPC LBH Trisula

“Kiranya proposal yang diajukan agar ditanggapi dan segera mungkin dapat direalisasikan, menimbang untuk kebutuhan para santri dan santriwati yang sedang menuntut ilmu di sana,” tutur Poniran. (Ari)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Verified by MonsterInsights