Jakarta — Insiden tak biasa terjadi di SPBU 34.116.12 kawasan Meruya Utara, Kembangan, Jakarta Barat, Senin (4/8/2025). Puluhan sepeda motor dilaporkan mendadak mogok usai mengisi bahan bakar di lokasi tersebut. Setelah dilakukan penyelidikan, kepolisian mengungkap penyebab utamanya: tangki Pertalite ternyata diisi dengan Bio Solar.
Kapolres Metro Jakarta Barat melalui Kasat Reskrim AKBP Arfan Zulkan Sipayung membenarkan peristiwa itu dan menyatakan pihaknya telah mengirim tim ke lokasi kejadian untuk melakukan penyelidikan mendalam.
“Kami sudah turunkan tim untuk memeriksa langsung SPBU tersebut. Selain itu, manajemen SPBU juga telah kami panggil untuk dimintai keterangan dan dilakukan proses BAP,” ujar Arfan dalam keterangan tertulis, Selasa (5/8/2025).
Dari hasil pemeriksaan sementara, diduga kuat terjadi kesalahan fatal saat proses pengisian bahan bakar dari truk tangki ke tangki pendam SPBU.
“Seharusnya Bio Solar masuk ke tangki solar, tapi justru tertuang ke tangki Pertalite. Hal inilah yang diduga menyebabkan kendaraan konsumen mogok setelah mengisi bahan bakar di sana,” tambahnya.
Saat ini, lokasi SPBU sudah dipasangi garis polisi (police line) dan operasional dihentikan sementara untuk kepentingan penyelidikan lebih lanjut. Polisi juga menyelidiki kemungkinan unsur kelalaian atau tindak pidana dalam insiden ini.
Pertamina Jatuhkan Sanksi, SPBU Ditutup Sementara
Menanggapi kejadian ini, Pertamina Patra Niaga langsung menjatuhkan sanksi tegas kepada SPBU yang bersangkutan.
“SPBU 34.116.12 saat ini dihentikan sementara operasionalnya untuk investigasi. Sanksi berlaku maksimal selama satu bulan,” ujar Area Manager Communications, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat, Susanto Satria.
SPBU tersebut diketahui dikelola oleh mitra Pertamina. Menurut Susanto, pengelola SPBU telah memberikan penanganan kepada para konsumen terdampak, termasuk memperbaiki kendaraan yang mogok dan memberikan kompensasi berupa pengisian Pertamax.
Pertamina menyatakan terus melakukan evaluasi terhadap sistem distribusi dan pengawasan bahan bakar di seluruh jaringan SPBU.
“Kami mohon maaf atas insiden ini dan akan terus memperkuat sistem kontrol mutu dan pengawasan agar kejadian serupa tidak terulang. Kami mengapresiasi masyarakat yang proaktif melaporkan, dan terus terbuka terhadap masukan demi pelayanan lebih baik,” tegas Susanto.*