Surabaya – Hadiri Kongres Muslimat NU Ke-18, Presiden Republik Indonesia, H. Prabowo Subianto dalam sambutannya sorot koruptor yang hingga saat ini belum mengembalikan uang rakyat yang dikorupsi. Orang nomor satu Indonesia tersebut menegaskan pentingnya ketegasan dalam memberantas koruptor, dalam sambutannya saat membuka Kongres Muslimat NU Ke-18 di Gedung Jatim Expo Surabaya, Senin, (10/02).
Kongres Muslimat NU ke-18 yang kali ini berlangsung di Surabaya dihadiri pula oleh berbagai tokoh Nasional, Ulama, serta ribuan anggota Muslimat NU dari seluruh Indonesia.
Acara ini menjadi momen penting bagi Muslimat NU dalam merumuskan berbagai program strategis, termasuk dalam bidang sosial, pendidikan, dan pemberdayaan ekonomi perempuan.
Dalam pidatonya, Presiden meminta aparat penegak hukum untuk menindak tegas para koruptor.
“Kita harus rukun, tapi kalau sama maling nggak perlu ! Kita udah berikan waktu, silahkan kembalikan uang rakyat, kalau malu, kita carikan cara supaya ndak malum. Tapi kok masih ‘Ndableg’ !! Jaksa Agung, Kapolri, KPK, silahkan…,” kata Presiden Prabowo dengan nada tegas di hadapan ribuan peserta kongres, Senin, (10/2). Pernyataan tersebut langsung disambut tepuk tangan meriah dari para hadirin.
Presiden menegaskan bahwa korupsi adalah musuh bersama yang harus diberantas tanpa kompromi. Ia juga mengingatkan bahwa pemerintah akan terus memperkuat penegakan hukum agar keadilan dapat ditegakkan.
Lebih lanjut Presiden juga menyindir para Koruptor yang dengan berbagai cara, salah satunya melakukan lobi lobi ke beberapa pilar demokrasi.
“Lobi lobi ke LSM dan Wartawan, serang saya, gak papa, tapi saya lebih takut sama emak emak. Ada ribuan emak emak disini yang dukung saya,” kelakar Presiden mencairkan suasana dengan disambut tepukan meriah.
“Tidak ada yang kebal hukum, saya siap mati demi kepentingan Rakyat, kepentingan Indonesia,” tegas Presiden menggelora.