Kini solidaritas sesama profesi lurah tergerak, mereka tak terima jika Lurah Saidun dikorbankan dengan isu siswa titipan. Lantas ancaman bongkar-membongkar praktik titipan itu kini menyeruak. Diduga banyak pihak melakukan hal yang sama sejak bertahun-tahun silam.
“Beliau sudah minta maaf, tapi jangan terus dibully, seolah-olah yang lain bersih dari hal itu. Kalau masih terus seperti ini, maka kami dari forum paguyuban lurah se-Tangsel akan buat laporan ke kejaksaan untuk membongkar dan mengaudit proses penerimaan siswa baru selama ini,” ucapnya.
Sebelumnya, insiden yang mengakibatkan Lurah Saidun diperiksa inspektorat bermula pada 2 pekan lalu, dimana Saidun tengah berada di ruang kepala sekolah SMAN 3 Tangsel. Dia menanyakan status 2 siswa titipan, yang kemudian dinyatakan pihak sekolah dalam daftar tunggu untuk bisa diterima.
Saidun pun tersinggung atas penjelasan Kepsek SMAN 3 Tangsel, Aan Sri Analiah. Lalu Saidun menendang barang beling di atas meja sambil berlalu pergi meninggalkan sekolah.
(red)