Namun ia menduga saluran air kuno yang menyerupai gua yang ditemukan di sekitar lokasi merupakan outlet petirtaan.
Dugaan tersebut masih perlu dikaji lebih mendalam.
“(Saluran air kuno menyerupai gua) diduga berasosiasi atau berhubungan dengan petirtaan. Cuma kan kita belum menemukan koneksinya, penghubungnya. Karena waktunya kita (mengekskavasi) terbatas kemarin,” ujar Wicaksono.
Wicaksono menduga petirtaan tersebut merupakan bagian dari kompleks percandian.
Dugaan ini berangkat dari banyaknya temuan benda purbakala di Desa Brumbung.
Ia memperkirakan kompleks percandian itu dibangun masa Kerajaan Kediri.
“Kalau terkait dengan masa, bangunan candinya (yang diduga kompleks percandian) itu sendiri memang sudah dari abad ke-12, Bameswara (Kerajaan Kediri), dan terus kemudian dikembangkan atau diperbesar pada masa Majapahit,” paparnya.
“Nah, petirtaan ini sendiri sepertinya bagian pengembangan dari kompleks percandian itu. Karena gaya jaladwaranya, kemudian dimensi batanya, kalau saya cenderung itu dari masa Majapahit,” sambung arkeolog ini.