Utang SMP YP Karya Capai 4.5 Miliyar, Vendor Tuntut Pembayaran

  • Bagikan

Kota Tangerang – Puluhan vendor penyedia barang dan jasa mendatangi SMP YP Karya di Jl. KH. Hasyim Ashari Gg. Kosambi, Poris Plawad Utara, Cipondoh, Kota Tangerang. Selasa, 6 Mei 2025.

Mereka menuntut pembayaran utang yang belum dilunaskan pihak sekolah. Aksi ini terjadi setelah sejumlah upaya mediasi dengan pihak sekolah, tidak membuahkan hasil.

Diberitakan, pemilik CV. Masa Muda Abadi, Fajar Julianto melaporkan dugaan penipuan senilai yang menelan kerugian Rp112 juta, terkait pengiriman 10 unit laptop pada 2024 melalui Sistem Informasi Pengadaan Sekolah (SIPLAH) .

Menurut Fajar, bahwa meskipun barang telah diterima sekolah pada 2024, pembayaran hingga kini belum dilakukan.

“Kami sudah mengirim somasi, dari 41 vendor yang mengalami kerugian bervariatif, tapi tidak ada respons serius dari pihak sekolah,” tegasnya.

BACA JUGA :   Basri Dipercaya untuk Memimpin Plt Kepala Dinas Pendidikan Sulsel

Kemudian, pembelian laptop tersebut menggunakan dana BOS sesuai ketentuan dan Kepala Sekolah berinisial NK dan Ketua Yayasan EFB diduga menyalahgunakan aplikasi Sistem Informasi Pengadaan Sekolah (SIPLAH) untuk transaksi tidak sah.

Selain itu, pembelian laptop tidak tercantum dalam Aplikasi Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (ARKAS), yang menjadi dasar pengelolaan dana BOS. Hal ini mengindikasikan penyimpangan prosedur pengadaan.

Fajar juga mengungkapkan bahwa kepala sekolah tersebut diduga terlibat dalam kasus serupa dengan vendor lain.

“Ini bukan pertama kalinya oknum ini melakukan praktik serupa terhadap vendor lainnya. Kalau ditagih jawabnya nanti tapi cuma omong kosong, kami menduga adanya penipuan,” katanya saat ditemui di lokasi.

BACA JUGA :   Plattform Sekolah.mu Kartu Prakerja Percepat Kesiapan Generasi Muda Terjun ke Pasar Kerja

Selain Fajar, puluhan vendor lainnya melaporkan masalah serupa. Mereka mengaku telah mendatangi sekolah beberapa kali namun tidak mendapat jawaban memadai. Salah satu vendor CV. Kreativitas Karya Mandiri, Melly yang menelan kerugian Rp60 juta dari pembelian 5 unit laptop.

“Utang ini sudah menumpuk sejak 23 Desember 2023, tetapi janji pihak sekolah hanya berupa ucapan kosong,” kata dia.

Sampai berita ini diturunkan, pihak SMP YP Karya belum memberikan pernyataan resmi. Masyarakat dan vendor berharap investigasi cepat dilakukan agar hak-hak pihak terdampak segera dipulihkan.

Sekedar informasi, totalnya kerugian hampir Rp4 Milyar dari 41 vendor dengan kerugian bervariatif. Diantaranya :

  1. Fajar Julianto – CV. Masa Muda Abadi kerugian Rp112 juta pembelian 10 unit laptop.
  2. Melly – CV Kreativitas Karya Mandiri kerugian Rp60 juta pembelian 5 unit laptop.
  3. Ahmad Saeful – PT. Cakrawala Gugus Besar Rp139 juta.
  4. PT Askara Basis Teknologi, kerugian Rp134 juta 10 unit laptop
  5. CV. Erde Corp 10 laptop sisa 53.500.000
  6. CV. Trihita Karana Rp110 juta 10 unit laptop.
  7. ⁠CV. Berkah Selamat Abadi 72.150.000 5 unit laptop
  8. PT Cakrawala Gugus Besar 10 laptop Rp 139.000.000
  9. CV. Aditya Lutfi Utama Rp117.000.000 10 laptop
  10. CV. Dhani Dwipa Rp159 juta 10 unit laptop
BACA JUGA :   Ini Pesan Wakil Wali Kota Tangerang ke Wisudawan PPTQ Aziziyyah
Penulis: Andik ESEditor: Noto Prayitno
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Verified by MonsterInsights