KMP Arar Dok Tak Beritahukan, Puluhan Penumpang Sesalkan Sikap Manajemen

  • Bagikan

 

DimensiNews.co.idHALMAHERA TENGAH.

Puluhan penumpang KMP Arar (Feri) dengan tujuan Patani dan Pulau Gebe pada Sabtu (02/12/2017) terpaksa harus menunggu rute Speedboat dengan kapasitas penumpang dan barang yang terbatas. Para penumpang itu memilih angkutan Speedboat karena KMP Arar yang dijadwalkan masuk pada Jumat (1/12/2017) kemarin, ternyata molor dari jadwal biasanya.

Informasi yang diperoleh Dimensinews.co.id, molornya KMP Arar disebabkan karena sedang naik dok. Akibatnya calon penumpang KMP Arar terpaksa membludak di Pelabuhan Laut Weda dan harus memilih penyebrangan dengan memakai Speedboat dan sebagian harus kembali ke rumah kerabatnya.

“Atas dok nya kapal KMP Arar (Feri) tanpa pemberitahuan kepada masyarakat ini, kami (penumpang-red) sangat kesal dengan pelayanan, sehingga diminta kepada Pemkab Halteng agar mengganti Feri yang lain,” ungkap puluhan penumpang Sabtu (02/12/2017) di Pelabuhan Laut Weda.

BACA JUGA :   Lawan Petugas, 3 Residivis Bersenpi yang Bawa Kabur Uang Rp 50 Juta di Bungo Didor Polisi

Pantauan awak media, puluhan penumpang KMP Arar yang menuju Pulau Gebe dan Sorong terpaksa kembali pulang kerumah kerabat dimana mereka nginap dan sudah tentunya anggaran makan minumnya terkuras sambil menunggu jadwal KMP Arar dan KM Cantika 88 yang sudah menuju Sorong.

Salima Ali salah satu penumpang Patani kepada media ini, mengaku kecewa dengan beralihnya transportasi menggunakan Speedboat empat mesin, “karena meskipun empat mesin tetap 4 jam sampai di Patani,” jelasnya.

Selain itu kata dia, jika ada pemberitahuan doknya KMP Arar alias Feri ini tak mungkin kami berbelanja sebanyak ini. “Ini baru penumpang saja sudah sempit seperti ini, belum barang-barang bawaan penumpang,” kesalnya.

BACA JUGA :   Tahanan Lapas Kelas III Sarolangun Kabur Bawa Motor Pengunjung

Puluhan penumpang yang menuju Pulau Gebe dan Sorong sudah dua hari menginap diruang tunggu Pelabuhan Laut Weda untuk menunggu keberangkatan kapal ke pulau Gebe dan Sorong. Sementara lainnya kembali menginap di rumah keluarga, kerabat dan teman mereka, serta lainnya terpaksa menyewa penginapan,” ujar Salima. (Ode)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

error: Content is protected !!
Verified by MonsterInsights