Santriwati Yang Hanyut di Tapsel Berhasil Ditemukan Petugas Gabungan

  • Bagikan

TAPSEL SUMUT– Satu dari Enam Santriwati Pondok Pesantren Syehk Ahmad Basir Tapanuli Selatan yang merupakan korban hanyut di sungai Parsariran, Kecamatan Batang Toru pada Jum’at (03/03/2023) berhasil ditemukan.

Kalaksa BPBD Kabupaten Tapanuli Selatan Umar Halomoan Daulay, melalui sambungan seluler kepada awak media, “menjelaskan satu korban hanyut hari ini , Minggu (03/03/2023) sekitar pukul 16.00 WIB, sudah ditemukan tepatnya di aliran sungai Batang Toru Desa Bandar Tarutung, Kecamatan Angkola Sangkunut, Tapsel, Sumut, yang berjarak lebih kurang 20 Kilo Meter dari lokasi kejadian.

“Kita bersama tim  gabungan berhasil menemukan  jasadnya DN (12) dengan kondisi sudah dalam keadaan meninggal dunia dan mengapung diatas air,”ungkapnya.

BACA JUGA :   Polres Kota Bandara Soekarno Hatta Gagalkan Aksi TPPO Tiga Tersangka Diamankan

Dalam upaya pencarian ini kita menggunakan 3 unit perahu, Satu perahu karet dari Basarnas dan Dua perahu kayu masyarkat dan untuk jasad korban kemungkinan akan dibawa dulu ke Rumah Sakit Bhayangka Tingkat IV Polda Sumut di Batang Toru sambil menunggu pihak keluarga Almarhumah,bebernya.

Selain Basarnas, BPBD, Kecamatan dan masyarakat, Kapolsek Batang Toru AKP Tona S, Danramil Batang Toru Kapten Infanteri H Sirait juga masih turut langsung melakukan pencarian ini.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya pada Jum’at (03/03/2023) sekitar pukul 13.30 WIN, dimana  6 (enam) orang yang merupakan santriwati dari pondok pesantren (Ponpes) Syeikh Ahmad Basir,  Batang Toru, Tapsel, hanyut saat bermain disungai parsariran yang juga tidak jauh dari lingkungan Ponpes tersebut.

BACA JUGA :   Cegah Corona, Pemkot Tangerang Wajibkan Siswa Belajar dari Rumah

Adapun keenam Santriwati yang  menjadi korban hanyut tersebut sebagai berikut

  1. SD (13), warga Dusun Gunung Tua, Desa Gapuk Tua, Kecamatan Marancar, Kabupaten Tapsel, dalam keadaan sadar.
  2. SNS (12) warga Desa Wek III, Kecamatan Batangtoru, Kabupaten Tapsel.
  3. WH (12) warga Desa Aek Pardomuan, Kecamatan Angkola Sangkunur, Kabupaten Tapsel, juga masih dalam keadaan sadar.
  4. AR (12) warga Desa Pangarongan, Kecamatan Marancar, Kabupaten Tapsel, juga masih dalam keadaan sadar.
  5. J (12) warga Desa Simataniari, Kecamatan Angkola Sangkunur, Kabupaten Tapsel, meninggal dunia usai kejadian tersebut.
  6. DN (12), warga Desa Pangarongan, Kecamatan Batangtoru, Kabupaten Tapsel, yang hingga saat ini masih dalam pencarian (Hilang).

Petugas gabungan membawa kelima orang santriwati tersebut ke Rumah Sakit Bhayangkara TK IV Polda Sumut di Batangtoru. Dalam upaya penanganan medis, namun sungguh malang, korban atas nama Juria (J)  tak sadarkan diri hingga akhirnya meninggal dunia dunia.

BACA JUGA :   Tutup Millenial Expo, Walikota Dan Wakil Kompak Sunmori Keliling Kota Tangerang

Untuk Korban santriwati yang meninggal dunia, diduga karena kehabisan nafas, serta terkena hantaman batu akibat derasnya arus sungai disaat hanyut.

Kejadian peristiwa yang menimpa hanyutnya para santriwati tersebut diduga akibat derasnya arus sungai yang tiba-tiba datang dari hulu sungai pemandian Parsariran.(AML)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses