ACEH UTARA – Bank Aceh Syariah (BAS) melalui Program Dana Bank Aceh Peduli menyerahkan sebanyak 10 unit motor roda tiga pengangkut sampah untuk Kabupaten Aceh Utara.
Dan kini bantuan dari BAS sudah terima dan mulai diserahkan oleh Pj Bupati Aceh Utara, Azwardi AP, M.Si kepada instasi yang menangani masalah sampah yaitu Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan yang berlangsung, Senin (12/12) di Lhoksukon.
Berdasarkan list distribusi motor pengangkut sampah itu akan diserahkan masing-masing 1 unit untuk Kecamatan Tanah Jambo Aye, Samudera, Dewantara, Muara Batu, Seunuddon, dan 2 unit untuk Kecamatan Lhoksukon. Selain itu, juga ditempatkan masing-masing 1 unit di Pendopo Bupati, di Kantor Bupati, dan di Dinas DLHK Kabupaten Aceh Utara.
Selain menyerahkan motor pengangkut sampah, pada kesempatan yang sama, Pj Bupati Aceh Utara juga menyerahkan 3 unit ambulance yang akan digunakan oleh Puskesmas Seunuddon, Meurah Mulia dan Samudra.
Penyerahan ambulance hasil pengadaan melalui Dana Insentif Daerah (DID) tahun 2022, diterima langsung oleh para Kepala Puskesmas setempat. Dan disaksikan oleh Kadis Kesehatan Aceh Utara Amir Syarifuddin, SKM, dan sejumlah pejabat terkait.
“Kami harapkan agar motor sampah ini dapat digunakan dengan baik, agar Pak Camat dapat memantau penggunaannya di masing-masing kecamatan. Gunakan sesuai fungsinya, yaitu untuk mengangkut sampah, bek jipakek untuk peu ek boh u (jangan dipakai untuk angkut buah kelapa),” harap Azwardi,
Pj Bupati Aceh Utara. Jika digunakan sesuai peruntukannya, diyakini motor tersebut akan bertahan lebih lama sehingga dapat mendatangkan manfaat yang maksimal bagi peningkatan kebersihan dalam lingkungan masyarakat.
Ia juga menyebutkan, kondisi pasar-pasar tradisional yang ada di setiap kecamatan harus terlihat lebih bersih dan tertata dengan baik, sehingga memberikan kenyamanan bagi siapapun yang datang ke sana.
Pada kesempatan itu Azwardi menyampaikan terimakasih dan apresiasi kepada manajemen Bank Aceh Syariah yang telah merespons dengan cepat terhadap kebutuhan armada sampah di wilayah Aceh Utara.
Selama ini produksi sampah di beberapa areal pasar melebihi dari kemampuan angkutan yang ada. Apalagi kondisi sejumlah truk sampah sudah tua dan rusak, sehingga tidak mampu lagi melakukan pengangkutan secara maksimal.
