Serikat Pekerja Trans Jakarta Tuntut Penyebar Video Lama Nonton Belly Dance Minta Maaf

  • Bagikan

JAKARTA – Buntut dari viralnya Direksi Trans Jakarta menonton Belly Dance di sebuah restaurant, membuat Serikat pekerja Trans Jakarta gerah dan memberi klarifikasi dari kejadian yang videonya direkam 2 tahun yang lalu.

“Sangat aneh, ditengah musibah beruntun yang menimpa Trans Jakarta, tiba tiba muncul video lama dengan narasi yang  tidak benar dan tidak ada hubungannya dengan musibah yang terjadi belakangan ini. Video itu adalah acara ramah tamah antara Direksi dan Serikat Pekerja di sebuah restauran di daerah Kemang Jakarta Selatan pada 15 Juli 2020. Kami hadir di situ, ada 4 serikat pekerja bersama direktur baru untuk kenalan,” sebut Kuasa Hukum dari Serikat pekerja, Ade Darajat Martadikusuma, saat konferensi pers di Jakarta Timur, Jumat (10/12/2021).

BACA JUGA :   Satgas TMMD ke 112 terus Awasi Alat Berat Kerjakan Pembuatan Jalan

Dia mengaku bahwa penari belly dance tersebut tidak dipesan oleh rombongan Trans Jakarta. Karena, kata dia, memang restoran tersebut menyediakannya untuk umum.

“Dari Videonya saja sudah jelas, tiba tiba saja penari itu muncul dari belakang karena memang kami tidak memesan belly dance. Tapi restoran tersebut memang menyediakan itu. Dan itu untuk seluruh pengunjung umum restauran. Bukan khusus untuk Trans Jakarta saja “terangnya.

Dia mengaku bahwa para serikat pekerja hanya diundang oleh Dirut Trans Jakarta sebelumnya yaitu Almarhum Sardjono Jhony. Bahkan, kata dia, Jhony membayar seluruh biaya tersebut menggunakan uang pribadi.

“Direktur utama yang lama, Bapak Sardjono Jhonny, almarhum yang undang, dan kita hanya hadir. Yang bayar uang pribadi beliau, bukan perusahaan,” tegasnya.

BACA JUGA :   Pelaku Pembunuhan di Lumbang Terungkap, Ini Motifnya

Ade Sedarajat menegaskan, bahwa kegiatan ramah tamah itu berlangsung di luar jam operasional kerja pegawai Trans Jakarta. Dia menambahkan tidak ada satu pun operator Trans Jakarta yang hadir.

“Kondisi malam selepas jam operasional, tidak ada sangkut paut dengan kita bekerja. Saya tegaskan sekali lagi, dalam pertemuan itu hanya 4 serikat dan jajaran direksi tanpa operator satu pun di situ, tidak ada,” terangnya.

Hingga saat ini, pihaknya sedang mencari tahu siapa penyebar video tersebut. Dia menambahkan tidak akan segan-segan membawa ke jalan hukum jika tidak ada yang meminta maaf.

“Saat ini oknum belum tahu, cuma kita sedang mencari tahu. Kita mau proses (hukum), mau tahu, kasih 1×24 jam, kalau nggak ada yang minta maaf kita proses,” pungkasnya.

BACA JUGA :   Aktivis Kota Tangerang Apresiasi Kunjungan Kapolres Metro Tangerang Kota Ke Makam Ki Buyut Jenggot
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Verified by MonsterInsights