KOTA MALANG- Berjumlah 60 orang ibu hamil di Kota Malang menjalani vaksinasi Covid-19 di Rumah Sakit (RS) Universitas Brawijaya (UB) Kota Malang, Kamis (19/8/2021).
Sedangkan, vaksinasi yang disuntikkan ke dalam tubuh ibu hamil tersebut vaksin jenis Sinovac.
Ketua Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) Malang, Sutrisno mengatakan, vaksinasi bagi ibu hamil sangat penting.
“Rekomendasi vaksinasi itu sudah diterbitkan sejak 1 Juli yang lalu, khusus bagi ibu hamil dengan usia kehamilan di atas 12 minggu hingga 33 minggu,” terang dia, Kamis (19/8/2021).
Menurut Sutrisno, pemberian vaksin tersebut harus ada di dalam pengawasan dokter dan bidan. Pengawasan efek pasca vaksinasi akan dipantau dan dicatat oleh tim yang ditunjuk oleh pemerintah dan organisasi POGI.
Serta, lanjut dia, untuk ibu yang diketahui hamil setelah mendapatkan vaksin pertama akan dijadwalkan selanjutnya untuk mengikuti vaksin kedua.
“Ibu hamil yang tergolong memiliki resiko tinggi yaitu berusia di atas 35 tahun, memiliki Body mass Index (BMI) > 40kg/m2, atau yang memiliki komorbid diabetes mellitus dan hipertensi,” urainya.
Ditegaskan olehnya, vaksinasi juga direkomendasikan diberikan untuk ibu hamil yang bekerja terutama sebagai tenaga kesehatan yang setiap hari kontak erat dengan kasus-kasus positif Covid-19.
“Hanya dengan inilah satu-satunya harapan untuk menurunkan angka kematian ibu karena covid-19 di Indonesia,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang dr Husnul Muarif menambahkan, vaksinasi ibu hamil yang serentak dilakukan secara nasional ini dilangsungkan di beberapa titik wilayah di Indonesia. Untuk wilayah Jawa Timur, dilakukan di Surabaya dan Kota Malang.
“Ini pertama kali secara nasional, kebetulan di Jawa Timur itu Surabaya dan Kota Malang. Inisiasi yang dilaksanakan di RS UB ini kita sambut baik dan kita support sepenuhnya,” jelas dia.
Husnul berharap, dengan vaksinasi ini ibu hamil akan lebih meningkat kekebalan tubuhnya. Karena, ada dosis satu dan dua.
“Setelah vaksinasi, saya berpesan untuk jangan tinggalkan gerakan 5M protokol kesehatan, masker tetap menjadi perhatian bersama,” pungkas dia.(tut)