DimensiNews.co.id, NIAS – Debat Publik Calon Bupati dan Wakil Bupati Nias putaran kedua dengan Tema,”meningkatkan pelayanan masyarakat Kabupaten Nias,” yang diselenggarakan oleh KPU Kabupaten Nias di Gedung Serbaguna Kecamatan Gido, Kabupaten Nias, Provinsi Sumatera Utara, Sabtu (07/11/2020), berlangsung kurang seimbang.
Pasangan calon, Christian Zebua-Anofuli Lase menominasi jalanya debat dan unggul, dibandingkan dengan tiga paslon lainya yang berlangsung selama 6 sesi.
Hal ini terungkap dari penguasaan materi debat yang mana pasangan calon nomor urut 02, lebih banyak menampilkan data visi dan misi pro rakyat dibandingkan dengan pasangan calon lainya yang lebih banyak memainkan asumsi.
Sebagai gambaran, di saat moderator debat yang dipimpin Prof. Dr. Hamda Harap,M.Si, mempertanyakan soal visi dan misi Paslon nomor urut 2, tentang memperkuat SDM dan berdaya saing, beriman dan melayani. Dimana selama ini fakta dilapangan masih terdapatnya ASN yang mempraktekan birokrasi dan administrasi yang berbelit-belit melayani masyarakat di bidang pelayanan publik.
Paslon nomor 2 menanggapi, pemerintah akan menempatkan ASN sesuai bidang keahlianya. Mengawasi seluruh kinerja ASN dan memotivasi agar pelayanan masyarakat maksimal. Begitu juga penyesuaian gaji seluruh Honorer di setiap instansi.
Memperkuat Sumber Daya Manusia (SDM) dengan cara melakukan pemerataan pendidikan. Paslon nomor urut 2 mempuyai program unggulan yakni, kuliah gratis di STIE dan IKIP Gunungsitoli, membangun BLK dan membuka lapangan kerja untuk putra/putri Kabupaten Nias. Membantu putra/putri Kabupaten Nias untuk mengikuti pendidikan di luar daerah sesuai keahlian.
“Pemerintah akan melakukan penataan dan penepatan ASN sesuai keahlian. Kita akan memproritaskan putra/putri Kabupate Nias untuk bekerja di daerah.
Membangun infrastruktur secara merata tanpa memihak,” terang Christian Zebua.
Begitu pun halnya di saat Pasangan calon nomor urut 04, Arosokhi Waruwu-Asaldin Gea mengatakan, kuliah gratis itu enak sekali didengar oleh masyarakat. Namun, apa mungkin hal itu terwujud dan bagaimana bisa menampung putra/putri Kabupaten Nias yang jumlah kelulusan setiap tahun dari SMA/SMK hampir 4000 siswa.
Christian menanggapi bahwa hal itu sudah di survei dan hal itu akan terwujud.
Terkait dengan jumlah mahasiswa yang banyak, itu lebih baik karena harapan kita agar seluruh anak-anak di Kabupaten Nias bisa mengikuti pendidikan perguruan tinggi. Mengenai tempat, mahasiswa tidak sekaligus hadir dalam waktu yang sama tentu memiliki jadwal masuk kuliah. Jika nantinya kekurangan tempat maka kita akan bangun fasilitas.
Pada sesi sebelumnya, Paslon nomor urut 01, Yaatulo-Arota juga memberi asumsi berjanji. Dalam tempo satu tahun ianya menjabat, seluruh kegiatan SKPD yang berada di Kota Gunungsitoli akan pindah di Kecamatan Gido Kabupaten Nias walaupun tanpa fasilitas.
Apakah mungkin hal itu terjadi.?
Namun lagi-lagi disesi selanjutnya Paslon nomor urut 03, Enanoi-Yulius mengatakan seluru rumah-rumah yang ada di Kabupaten Nias akan dibuat Bak Air atau penampungan air melalui PDAM.
Melalui debat tersebut, masyarakat dan publik menilai bahwa Paslon nomor urut 2 lebih unggul pada debat publik kedua karena visi dan misi menyetuh dengan masyarakat. Tentu hal ini dibuktikan dengan ucapan dukungan masyarakat melalui media sosial saat mengikuti live streaming KPU Kabupaten Nias dan RRI Gunungsitoli.
*(Deserman Lase)