Komunitas Tanpa Nama Bagikan Buku Gratis Pada Anak Korban Gusuran

  • Bagikan

DimensiNews.co.id, KOTA TANGERANG – Setelah badut dan mahasiswa yang hadir untuk memulihkan trauma anak-anak korban gusuran, giliran Komunitas Tanpa Nama membawa ratusan judul buku untuk dibaca dan dibagikan secara gratis, Minggu (6/9/2020).

Selain membawa ratusan judul buku yang dibagikan secara gratis, komunitas yang bermarkas di sekitaran Batuceper, Kota Tangerang ini juga membuka pasar gratis yang menyediakan berbagai kebutuhan bahan pokok bagi warga yang terkena dampak pengosongan lahan proyek Jalan Tol JoRR II beberapa hari lalu.

Dengan didampingi relawan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kota Tangerang yang memang fokus memulihkan trauma anak-anak, para Komunitas Tanpa Nama tersebut bahu membahu membuat para anak-anak tersenyum.

BACA JUGA :   Bupati Tulungagung Pimpin Apel Gelar Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana Hydrometeorologi

Mulai dari permainan kecil, membaca, hingga kontes mewarnai yang berhadiah seadanya digelar para Aktivis Komunitas Tanpa Nama yang mengaku fokus menumbuhkan niat baca kepada anak – anak.

Kehadiran aktivis tersebut mendapat sambutan positif dari para orangtua yang terkena dampak dari pengosongan lahan tersebut. Pasalnya, selain dapat melihat putra – putrinya kembali riang, kehadiran Komunitas Tanpa Nama tersebut seakan mengembalikan minat belajar anak – anak yang sebelumnya kehilangan buku – bukunya.

“Alhamdulillah ada yang peduli dengan kondisi anak – anak, kalau boleh jujur kita seneng banget ngeliat anak – anak banyak yang hibur, kemarin ada badut terus setiap hari ada mahasiswa GMNI yang ngajak main sekarang ditambah lagi ada anak – anak muda yang bawa buku,” kata Edi salah seorang warga sekitar.

BACA JUGA :   Strategi Pemkot Tangersng Jelang PSBB Ketat DKI Jakarta

Zibal Abdul Novel, Ketua Komunitas Tanpa Nama kepada wartawan menuturkan, pihaknya sengaja datang ke lokasi penggusuran lantaran prihatin dengan kondisi anak – anak yang melihat langsung proses eksekusi yang dilakukan oleh PN Tangerang.

“Saya mengetahui persis psikologi anak – anak pasti terganggu dengan tindakan represif aparat, dan saya melihat sendiri karena sore setelah penggusuan saya melihat sendiri kondisi anak – anak disini sangat memprihatinkan,” tutur Zibal.

Ia menyayangkan tindakan represif yang diduga dilakukan aparat yang tentunya meninggalkan duka mendalam dan akan selalu diingat oleh anak – anak.

“Terlepas dari permasalahan yang terjadi, anak – anak seharusnya tidak menjadi korban dan kepada aparat tolong kedepannya agar lebih humanis dalam mengawal dan mengamankan kebijakan,” jelasnya.

BACA JUGA :   Deretan Fakta Penangkapan Artis FTV yang Terjerat Dugaan Prostitusi di Medan

Ia menilai aparat terlampau berlebihan dalam menghadapi masyarakat yang mempertahankan lahannya, dan ia mengaku mengutuk segala tindakan represif yang diduga dilakukan oleh aparat saat eksekusi lahan tersebut.

“Yang kalian hadapi adalah rakyat sendiri, banyaknya aparat yang diturunkan seolah aparat hendak berperang melawan rakyatnya sendiri,” tukas aktivis berambut gimbal tersebut.*(dul)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses