DimensiNews.co.id — YOGYAKARTA.
Yogyakarta diramalkan akan mengalami musim penghujan hingga februari mendatang. Hal ini membuat pemerintah harus siap siaga terutama di daerah bantran kali yang rawan banjir.
Kali Code adalah kali yang membelah Kota Yogyakarta, juga merupakan ikon kota yogya. Pada tahun 1992 bantaran Kali Code didesain sedimikian rupa oleh arsitek kondang YB Mangunwijaya hingga mendapatkan penghargaan bergengsi kelas dunia.
Kali Code memiliki cerita lain yakni penambang pasir yang menggantungkan hidupnya pada aliran air yang membawa butir-butir pasir dari berbagai pelosok Yogyakarta dan menumpahkan dalam badan kali sehingga para penambang mendulang pasir untuk menyambungkan hidup.
“Sehari kami bisa mendulang hingga 20 – 30 karung pasir, dengan jumlah penambang yang tak menentu. Aktifitas prnambangan di Kali Code ini dikelola oleh warga sekitar dengan izin dari aparat desa,” ujar seorang penambang pasir yang tak mau disebutkan namanya, Kamis (9/11/2017).
Biasanya di bantaran kali adalah daerah yang paling rawan banjir, jika pasir yang ada di dalam kali dikeruk habis maka debit air akan menggali tanah sehingga bisa membongkar tanggul penahan di sisi kali.
Di beberapa kota, kasus banjir terjadi karena tanggul penahan jebol atau badan kali yang tak mampu menahan debit air hingga tumpah membanjiri perumahan warga.
“Kami boleh mengeruk sebanyaknya asal jangan mengunakan mesin sedot,” tambahnya lagi.
(Say)