Tergiur Investasi, Wali Kota Tidore Kena Tipu 1 Miliar Lebih

  • Bagikan

DimensiNews.co.id, TIDORE KEPULAUAN – Sebagai seorang pemimpin harusnya memiliki kehati-hatian dalam berbagai hal, terutama kehati-hatian dalam menerima investasi untuk pembangunan di daerah, sehingga apa yang direncanakan dapat berjalan lancar. Namun bila tidak memiliki kehati-hatian dan mudah percaya pada investor yang menawarkan investasi, maka pastinya menimbulkan masalah dengan berunjung pada kerugian diri.

Sebagaimana dialami oleh Wali Kota Tidore Kepulauan Ali Ibrahim. Bukannya mendapat balasan investasi, malah orang nomor satu di Kota Tidore Kepulauan ini diduga kena tipu hingga 1 (satu) miliar lebih. Akibatnya, pelaku yang diketahui bernama DZ alias Dicky ditahan di Polres Tidore Kepulauan.

Dugaan kasus penipuan investasi yang dialami oleh Ali Ibrahim berawal atas perkenalan dirinya bersama dengan Dicky, yang merupakan konsultan dan investor sekaligus Direktur PT Sarana Wisata Utama di kantor Wali Kota Tidore pada bulan Oktober 2019 lalu. Saat itu, Dicky dikenalkan oleh Kepala Dinas Pertanian Kota Tidore Kepulauan Imran Jasin.

Sebelumnya, Imran Jasin memperkenalkan Dicky kepada Ali Ibrahim, Imran sendiri mengenal Dicky lewat ibu Yuni, pemilik salah satu rumah makan di Kota Ternate.

“Awal mula si pelaku ini dia diperkenalkan oleh saudara saksi ibu Yuni. Diperkenalkan sama Kadis Pertanian Imran Jasin dalam hal ini untuk pembuatan lahan pertaian di Akelamo,” kata Kasat Reskrim Polres Tidore AKP Dedy Yudanto, S.I.K melalui Kanit Pidum, Bripka Ustank Ardi di ruang kerja Kasat Reskrim, belum lama ini.

BACA JUGA :   Tafsir QS Al-Isra 16: Penguasa Zalim Penyebab Bencana

Perkenalan Dicky dengan Kadis Pertanian itu telah membicarakan progres pengembangan pertanian di Akelamo. Bahkan, Dicky sempat ke Akelamo melihat lokasi untuk pembangunan lahan pertanian.

“Setelah turun lapangan, sekalian pak kadis laporkan ke wali kota. Adanya pertemuan itu dan Kadis Pertanian kenalkan ke wali kota dan dari situ wali kota kenal beliau (Dicky),” ujar Ustank.

Pertemuan Dicky dengan Wali Kota Ali Ibrahim di bulan Oktober 2019 tersebut, pelaku Dicky tidak hanya menyampaikan perencanaan pengembangan lahan pertanian di Akelamo, Kecamatan Oba Tengah, melainkan juga rencana membangun hotel di Tidore, tepatnya di eks kampus Nuku Kelurahan Tomagoba.

“Dari situ wali kota juga tertatik karena pembicaraannya. Karena mengingat menghadapi Sail Tidore di 2021 dan waktu itu sempat turun lapangan untuk mengecek lokasi pembangunan hotel tersebut di eks kampus Nuku lama,” jelas Ustank.

Atas kepercayaan dengan niat membangun dan memajukan Tidore, Ali Ibrahim kemudian menyampaikan kepada pelaku untuk dapat memasukan surat-surat yang dibutuhkan.

“Pertama dia kasih masuk tentang breeding stel hotel Ibis. Saat itu dia presentasi di aula kantor wali kota. Setelah itu si pelaku balik ke Jakarta,” kata Ustank.

Uang 1 Miliar Lebih untuk Pengurusan Administrasi

Uang pribadi milik Ali Ibrahim sebanyak satu miliar lebih itu, diduga digunakan pelaku untuk pengurusan administrasi di Jakarta.

Pelaku mendapatkan uang tersebut setelah melakukan komunikasi pribadi dengan Ali Ibrahim.

BACA JUGA :   Kapolda Jatim Pimpin Upacara Sertijab Lima Kapolres Jajaran Polda Jatim

“Komunikasi pribadi, pada saat pak wali tugas keluar itu si pelaku datang ketemu. Baik di hotel di luar hotel ataupun di kediaman pak wali. Disitu ada transaksi-transaksi kata pelaku untuk administras karena membutuhkan biaya,” beber Ustank.

Dikatan juga, sesuai dengan keterangan saksi korban, wali kota sendiri tidak mengecek langsung, apakah ada administrasi atau tidak. Karena Wali Kota Ali Ibrahim mempercayai pelaku, sebab diawal ketemu, pelaku sudah bertemu dengan kadis pertanian.

Nama Perusahan Pelaku Secara Online Tidak Terdaftar

Perusahan milik pelaku dengan nama PT Sarana Wisata Utama tidak terdaftar secara online. Hal itu setelah polisi melakukan koordinasi dengan Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum (AHU) untuk mencari tahu data perusahan pelaku.

“Untuk maslah PT tersebut soal terdaftar atau tidak di Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum, disitu kita sudah menyurat namun sampai sekarang belum dapat. Namun kami sudah koordinasi dengan pihak AHU itu kalau pengecekan secara online itu tidak terdaftar. Sehingga meminta waktu cek manual, cuman belum ada informasi sampai saat ini,” terang Unstank.

Selain melakukan pengecekan data perusahan pelaku di Direktorat AHU, pihak Kepolisian juga telah melakukan pengecekan atas alamat domisili perusahan yang ada di Kelurahan Kuningan Timur, Jakarta Selatan. Namun dalam pengecekannya, baik surat maupun kantor semuanya palsu.

“Hasil fisik dari kantor Kelurahan Kuningan Timur Jakarta Selatan. Disitu terkait dengan surat domisili tentang pendirian PT Sarana Wisata Tidore. Awal mula PT nya Sarana Wisata Utama. Karena ingin membangun hotel di Tidore sehingga dia (pelaku) buat PT lagi. Nama PT nya Sarana Wisata Tidore. Disana kita cek semua surat, kantor di kelurahan itu adalah palsu,” pungkasnya.

BACA JUGA :   Ketua DPRD Sarolangun Tontawi Jauhari Tarawih Perdana Di Mesjid As-Sulton

“Kita lakukan pengecekan semua, baik surat dari dinas terkait lewat perizinan satu pintu. Itu palsu. Dan alamat kantor yang terletak di gedung Rajawali, kita sudah lakukan pengcekan disitu. Itu pernah terdaftar PT tersebut. Namun terakhir tahun 2018. Istilahnya PT ini pernah berkantor bersama di gedung Rajawali. Itu di tahun 2018,” tambah Ustank.

Sementara untuk pengecekan di hotel, kata penyidik, tidak ada perencanaan pembangunan hotel di Tidore.

“Kita sudah datang ke pihak hotel dalam hal ini Accor yang membawahi ibis styles ini kita sudah tanya semua. Tapi dari Accor menyatakan kepada kami bahwa perencanaan hotel di kota Tidore Kepulauan itu tidak ada sama sekali,” akunya.

Dirinya pun mengatakan, selama di Jakarta pihaknya telah mendapatkan hasil berupa izin perusahan yang berada di kantor kelurahan dan telah memeriksa saksi penerima transfer.

“Kan ada saya bilang secara kes dan transferan. Itu satu saksi namun ada tiga rekening. Si saksi ini sudah cabut dan menyerahkan uang itu ke Dicky,” tutur Ustank.*(SS)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Verified by MonsterInsights