Pasca Banjir Bandang Lebak, 1720 Jiwa Warga Desa Sukarame Masih Terisolir

  • Bagikan
Pemimpin Redaksi DimensiNews Badar Subur Menyerahkan Bantuan kepada Kades Sukarame dalam Baksos "Dimensi Peduli Bencana"

DimensiNews.co.id KABUPATEN LEBAK – Pasca banjir bandang yang menerjang Desa Sukareme, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten pada awal tahun 2020 hingga kini masih menyisakan duka yang mendalam bagi korban yang terdampak banjir bandang tersebut.

Bencana banjir bandang meluluhlantahkan ratusan rumah warga, hingga tak ada yang tersisa selain pakaian yang menempel di badan. Seluruh harta benda mereka hanyut terbawa derasnya air yang menerjang rumah mereka.

Sampai dengan saat ini Desa Sukarame masih terisolir karena jembatan penghubung antar wilayah terputus, sehingga sulit untuk dilalui. Warga yang hendak beraktifitas harus menyeberangi sungai sangat deras menggunakan perahu karet milik BNPB. Begitu juga untuk penyaluran bantuan.

BACA JUGA :   Gagasan SMSI Luncurkan 'News Room' Disambut Wakil Ketua DPR RI

Dalam kesempatan Bhakti Sosial (Baksos) ‘Dimensi Peduli Bencana’, Kepala Desa Sukarame Asep Syahrudin, kepada DimensiNews menjeaskan, khusus di Desa Sukarame yang terdampak banjir bandang ada 418 Kepala Keluarga (KK) dan 1720 jiwa.

“Saat ini di beberapa desa masih terendam lumpur yang cukup mengenaskan,” ujar Asep, Kamis (9/1/2020).

Kades menjelaskan, untuk saat ini yang sangat dibutuhkan warga yaitu peralatan masak, perlengkapan tidur, peralatan mandi, dan kebutuhan peralatan anak-anak sekolah. Karena peralatan dapur habis tersapu air semua.

“Kalau untuk bantuan bahan makanan dan air minum untuk saat Alhamdulillah ada bantuan dari Pemkot dan relawan yang datang untuk membantu warga melalui posko yang kami sediakan,” ucapnya.

BACA JUGA :   Polisi Amankan Ibu Pembuang Bayi di Penjaringan

Sementara itu, H. Sofyan salah satu warga menuturkan, sudah puluhan tahun tinggal di desa sukarame belum pernah mengalami banjir seperti kali ini

“Sudah puluhan tahun kami tinggal di sini belum pernah mengalami banjir seperti ini, kalupun banjir itu biasa air saja. Tapi kali ini air lumpur dan kayu dari hulu,” ujar H. Sofyan.

Sofyan bersama Nenek yang mengaku sudah 80 tahun baru mengalami musibah banjir di Desa Sukarame.

Ia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah ikut prihatin membantu warga Sukarame yang saat ini sangat membutuhkan uluran tangan dari semua pihak.

“Terima kasih kepada semua pihak relawan, organisasi masyarkaat yang sudah ikut prihatin dengan kondisi kami semua yang sedang terkena musibah, dengan kedatangan mereka ke sini kami juga merasa terhibur dari trauma bencana ini,” jelasnya.

BACA JUGA :   Tidak Terima Keluarganya di Jemput Paksa Oleh Petugas Lapas Pihak Keluarga Serang Mobil Petugas

Ia berharap pemerintah secepatnya bisa memulihkan kondisi yang ada, agar semua masyarakat bisa kembali melakukan aktifitas kembali, apalagi saat ini sudah masuk musim anak sekolah. (DN)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses