Sukabumi – Duka mendalam menyelimuti keluarga kecil di Kampung Padangenyang, Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi. Raya (3), balita bungsu dari tiga bersaudara, meninggal dunia dengan kondisi tubuh dipenuhi cacing. Kisah hidupnya yang singkat meninggalkan luka yang sulit terhapus, terutama bagi sang ibu, Endah (30).
Dengan suara lirih dan mata berkaca-kaca, Endah menceritakan kembali masa-masa terakhir putrinya. Ia mengaku sejak kecil Raya sering bermain di sekitar rumah panggung sederhana mereka. Atas nasihat orang sekitar, ia lebih sering membiarkan sang anak bermain di lantai ketimbang digendong.
“Kan tadinya suka main di tanah, terus katanya jangan suka digendong-gendong mulu, nanti lumpuh. Jadi ya dibiarkan saja di bawah. Sakitnya udah lama, sama kayak saya, sesak, batuk,” ucap Endah, menahan tangis.
Kehilangan yang Menghancurkan
Endah menyebut kehilangan Raya bagaikan kehilangan orang tua sendiri. Kesedihan itu begitu dalam hingga sulit ia ungkapkan dengan kata-kata.
“Sedih banget. Rasanya seperti ditinggal meninggal orang tua. Kalau bahasa Sunda-nya, ditewak helang,” tuturnya dengan suara bergetar.
Raya merupakan anak bungsu yang menjadi cahaya keluarga kecil ini. Kini, dua kakaknya harus menerima kenyataan pahit bahwa adik mereka telah tiada.
“Tiga tahun usianya. Anak terakhir. Kalau ada mah tiga, sekarang tinggal dua,” tambah Endah.
Tak Pernah Periksa ke Fasilitas Kesehatan
Di balik kisah pilu ini, Endah mengaku bahwa ia tak pernah membawa Raya berobat ke rumah sakit maupun puskesmas. Selama sakit, pengobatan tradisional menjadi andalannya.
“Belum pernah ke rumah sakit, belum pernah ke puskesmas. Jadi kalau sakit dimandiin aja pakai air hangat, pakai daun singkong. Kan suka pilek, ya begitu aja, tradisional,” jelasnya.
Hingga akhirnya, kabar kondisi Raya menyebar dan menarik perhatian relawan Rumah Teduh. Dengan ambulans, mereka membawa Raya ke rumah sakit. Namun sayang, upaya penyelamatan itu sudah terlambat.
Fakta Mengejutkan dari Dokter
Endah masih terkejut dengan keterangan dokter mengenai penyebab kondisi putrinya. Tubuh kecil Raya ternyata telah lama dipenuhi cacing.
“Iya, katanya ada cacing. Bahkan ada yang besar sampai ukuran sekilo. Berarti sudah lama di dalam perut. Saya gak tahu dari makanan atau dari mana cacing itu masuk,” ungkapnya.
Endah menegaskan keluarganya tidak memelihara hewan yang bisa menjadi sumber penyakit. “Di bawah rumah ini kosong, gak pelihara ayam, gak punya ayam,” katanya.
Kini, keluarga kecil ini hanya bisa meratapi kepergian Raya, sekaligus menjadi pengingat betapa pentingnya menjaga kesehatan anak sejak dini dan mengakses layanan kesehatan yang tersedia.*(Asep)