BLORA — Kebakaran sumur minyak ilegal di Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, memaksa sedikitnya 760 warga mengungsi. Warga memilih tinggal sementara di rumah kerabat maupun tenda pengungsian lantaran khawatir keselamatan mereka terancam.
Kebakaran yang terjadi sejak Minggu (17/8/2025) itu belum juga dapat dipadamkan hingga Selasa malam. Api yang terus menyala di lokasi sumur ilegal tersebut bahkan menimbulkan duka mendalam setelah menewaskan tiga orang, sementara dua korban lain masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Polisi dan TNI Kawal Rumah Warga Kosong
Kapolres Blora, AKBP Wawan Andi Susanto, memastikan rumah-rumah yang ditinggalkan warga tetap aman. Ia menegaskan jajaran kepolisian bersama aparat TNI dan instansi terkait mengawal penuh kawasan permukiman yang ditinggalkan.
“Rumah-rumah masyarakat yang ditinggalkan selama berada di pengungsian kami pastikan akan dijaga 24 jam penuh bersama rekan-rekan dari Koramil serta instansi terkait,” ujar Wawan saat meninjau posko pengungsian, Selasa (19/8/2025).
Api Masih Mengamuk
Hingga kini, tim gabungan masih berjibaku melakukan upaya pemadaman. Namun kobaran api dari sumur minyak ilegal itu belum menunjukkan tanda-tanda akan padam. Proses pemadaman terkendala material mudah terbakar dan lokasi sumur yang berada di tengah permukiman padat penduduk.
Pemerintah daerah bersama aparat terkait terus berkoordinasi untuk menangani kondisi darurat ini, baik dalam hal pemadaman api maupun penanganan para pengungsi.*