
DimensiNews.co.id, BATU-Datangnya angin kencang puting beliung, Minggu (20/10/2019), beberapa waktu lalu di daerah Desa Tulungrejo dan Sumber Brantas membawa cerita duka bagi masyarakat setempat.
Ini terjadi, selain memporakporandakan rumah warga, angin kencang itu juga membuat rontok sekian banyak buah apel yang notabene belum waktunya panen. Inilah, yang menyebabkan petani berlinang air mata.
Saat ditemui, salah seorang petani apel, Taselan (55), merasa tercengang setelah mengetahui lahan apelnya habis tinggal batang pohonnya saja.
“Saya kaget, setelah mengetahui banyak apel saya rontok, gara-gara puting beliung,” terang dia, Kamis (24/10/2019) siang.
Sementara, lanjut dia, dari 7.500 m2 miliknya, setidaknya apabila dalam waktu normal panen akan menghasilkan sekitar 18 ton.
“Sekarang, yang terjadi hanya menghasilkan paling banyak empat ton dari buah apel yang masih berada di pohonnya. Itupun, kualitasnya juga tidak bagus,” ujar dia.
Oleh sebab itu, menurut Taselan, akibat puting beliung yang menyerang lahan tanaman apelnya, diperkirakan kerugian yang dialaminya mencapai ratusan juta.
“Saya bingung, mas,” tandas dia.
Di tempat terpisah, salah seorang petani apel di kawasan Dusun Junggo, Desa Tulungrejo yang mengalami gagal panen yaitu Pramono (58).
“Seharusnya, panen apel milik saya itu bulan Desember nanti, tapi sekarang rusak,” jelas dia.
Dengan kondisi pohon yang sudah tercabut akibat serangan puting beliung, dia menjelaskan, akan menambah banyak biaya, karena harus memulai dari awal untuk pengolahan lahan.
“Kalau kondisi pohon yang sudah tercabut, berarti harus kembali mulai awal menanam yang baru. Biaya perawatan ditambah biaya pekerjaan sangat banyak. Saya berharap, Pemkot Batu ikut merasakan penderitaan petani apel, dengan turun lapangan dan beri bantuan,” pungkas dia.(Put)
semoga musibah lekas berlalu, semoga petani diberikan kesabaran dan kakuatan untuk bangkit kembali…