DIMENSINEWS.CO.ID – JAKARTA – Meskipun sudah beberapa kali mendapat protes dari warga sekitar, rumah tinggal yang digunakan untuk pengolahan kacang goreng sampai saat ini masih tetap beroperasi. Dari penelusuran tim DimensiNews kepada beberapa warga dan masyarakat sekitar, rumah tinggal yang berada di komplek perumahan Taman Ratu Blok I 2, No. 7, RT. 001/013, Kelurahan Duri Kepa, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat itu sudah lebih dari satu tahun beroperasi.
Aktifitas pengolahan kacang milik Akiong tersebut disinyalir mengganggu kenyamanan warga sekitar, terutama dari tetangga terdekat. Pasalnya menurut keterangan dari Kamto, Ketua Rukun Terangga (RT) 007/013, sudah beberapa kali terjadi keributan antara Akiong dengan penghuni di sekeliling rumahnya. Selain menimbulkan suara bising karena beroperasi di malam hari, limbah yang dihasilkan dari pengolahan tersebut mengakibatkan saluran air tercemar limbah semacam minyak jelantah. Ditambah lagi dengan asap yang ditimbulkan juga mengganggu pernafasan. Meskipun ketika wartawan menyambangi lokasi tersebut hal itu tidak terjadi. Hal itu diduga karena baru saja libur Idul Fitri.
“Benar, ada pengolahan yang informasinya adalah kacang goreng di pemukiman kami. Memang sudah beberapa kali sempat diprotes penghuni di sekelilingnya dan sempat terjadi percekcokan. Tapi sudah kami damaikan,” kata Kamto di Pos Keamanan komplek, Rabu (19/6).
Kamto juga membenarkan bahwa sebelumnya ada dampak lingkungan yang terjadi, seperti asap dan limbah minyak di sekitar rumah tersebut. Tetapi untuk cerobong asap saat ini sudah tidak ada lagi. Sedangkan untuk limbah minyak saat ini belum nampak terlihat, karena baru saja beroperasi setelah libur Idul Fitri beberapa waktu yang lalu.
“Sebelumnya memang ada cerobong asap pembuangan, tapi setelah kita tegur cerobong itu sudah dihilangkan. Kalau untuk limbah minyak di selokan saat ini belum ada lagi. Soalnya mereka hampir dua minggu libur lebaran,” tutur Ketua RT yang kebetulan berada di dekat lokasi.
Lain halnya dengan keterangan beberapa warga setempat yang enggan disebutkan namanya. Kepada wartawan salah satu warga mengatakan bahwa Akiong hanya mengontrak di rumah itu bersama keluarga dan beberapa pegawainya. Namun tidak diketahui secara pasti ada berapa orang yang menghuni rumah itu. Menurutnya, keberadaan aktifitas tersebut sudah sangat mengganggu warga. Tetapi sepertinya ada kesan pembiaran terhadap pemilik usaha.
“Dia itu tinggal di situ katanya cuma ngontrak. Sudah setahunlah kurang lebih. Semenjak ada di situ, kami merasa kententraman kami terusik. Pernah terjadi keributan lumayan besar dengan salah satu warga akibat terganggu dengan aktifitasnya. Bahkan sudah ada yang pernah melaporkan ke pihak aparat wilayah, sampai ke Walikota malahan. Tapi ya begitulah..” tutur warga tersebut kepada DimensiNews di sekitar komplek perumahan, Rabu (19/6).
Menurutnya, ada dugaan bahwa usaha tersebut ada yang membekingi dari oknum aparat pemerintahan setempat. Hal itu karena sampai saat ini usaha itu masih terus beroperasi, terutama di saat malam hari ketika hampir semua warga sedang terlelap tidur. “Saya menduga ada yang membekingi usaha dia ini (Akiong Red), karena sampai sekarang masih jalan terus. Apalagi dari malam sampai menjelang pagi,” tambahnya.
“Sebagai warga kami berharap kepada aparat terkait dan instansi setempat untuk dapat menindaklanjuti keluhan kami ini. Mohon maaf, kami juga berharap identitas kami jangan dipublikasikan di media. Karena kami menginginkan hidup secara rukun dan damai di lingkungan wilayah kami dengan tidak ada rasa saling curiga dan berseteru antara warga.” Tutupnya.
Di hari yang sama, Wartawan DimensiNews mencoba mendatangi rumah tersebut. Namun hanya ditemui oleh seorang remaja yang mengaku sebagai anak dari pemilik usaha tersebut. Menurutnya, saat ini orang tuanya sedang keluar kota dan sedang tidak ada aktifitas kerja. Tetapi tampak terlihat ada beberapa orang di dalam rumah yang sedang melakukan aktifitas pekerjaan. Dan yang lebih aneh lagi, berbeda dengan keterangan anak pemilik usaha, ada beberapa orang warga sempat melihat Akiong berada di dalam rumah di hari yang sama. (Mirza)