Kepsek SDN 180 Merangin Diduga Menipulasi Data Murid Untuk Mencairkan Dana BOS

  • Bagikan

DimensiNews.co.id MERANGIN – Dana Biaya operasional sekolah (BOS) kerap kali menjadi sasaran empuk bagi oknum kepala sekolah untuk mengais keuntungan pribadi dengan berbagai cara untuk mendapatkan pencairan dana lebih dari yang seharusnya.

Seperti yang di lakukan oleh salah satu oknum kepala sekolah dasar SDN 180 Mernagin di duga melakukan penggelembungan angka jumlah murid agar mendapatkan pencairan dana BOS lebih banyak dari jumlah aslinya.

Berdasarkan informasi yang di himpun wartawan dari salah seorang sumber yang enggan di ketahui identitasnya menyebut, SD 180 Merangin memiliki jumlah siswa dan siswi kelas 6 sebanyak 28 orang namun ketika Ujian Nasional jumlah siswa bertambah menjadi 37 orang.kata Sumber yang enggan di ketahui identitasnya pada wartawan

BACA JUGA :   FGD Penanganan Banjir, Arief Harapkan Solusi Menyeluruh Pemerintah Daerah dan Pusat Ikut Turun Tangan

“Dengan bertambah jumlah siswa dari 28 menjadi 37 orang siswa itu oknum kepala sekolah diduga telah melakukan korupsi 9 siswa sebagai penerima dana BOS.ujarnya

Karena menurutnya,dasar penentuan nominal besaran pencairan dana BOS itu juga di tentukan dari jumlah siswa yang ada.ucapnya lagi

Narasumber yang tak ingin namanya diketahui menyebut,Adapun 9 murid yang di tambah kan tersebut di ambil dari murid kelas lima,”Ucapnya

 Berikut nama-nama murid yang di manipulasi adalah:

1. Nurul Aini mnggantikan (Rici angrit ciane)
2. Elsi saparata mnggantikan (Racel Ramadia)
3. Alan mnggantikan ( Yuda)
4. Ratih mnggantikan ( Tiara)
5. Ayu Andira mnggantikan ( Dia Bunga Lestari)
6. Dia Ayu Barokah mnggantikan ( putri Andini)
7. Elma mnggantikan ( Sarah)
8. Putri Reski mnggantikan (Rinata Angraini)
9. Arpandi mnggantikan ( Jabar)  cma klas 5 di Sd 180,” Tambah Narasumber.

BACA JUGA :   Penasaran"Ayo Kunjungi Wisata Baru Air Garam Gunung Inum Batang Asai Unik Dan Keren Abis

Kepala Sekolah SD 180 Merangin Zaitun ketika di kompirmasi di ruang kerjanya mengatakan tidak benar bahwa diri nya memalsukan data-data murid.

”Itu tidak benar bang kalau kami mengambil murid kelas 5 untuk menambah murid kelas enam yang akan ujian,Kalau murid sakit dan menyusul ujian emang ada,” Jelas Kepsek.

 

 

 

 

Laporan Wartawan : Eric
Editor.                        : Red DN

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses