Gara-gara Berkas Rapid Tes Disimpan Majikannya, Ternyata PRT Ini Terpapar Covid-19

  • Bagikan

DimensiNews.co.id, MALANG-Berbagai upaya untuk mempublikasikan tentang apa yang dimaksud pandemi Corona Virus (Covid-19) ternyata tidak semua lapisan masyarakat memahaminya.

Ironinya, hal ini dialami oleh Supiyah (nama samaran, red) warga asal Surabaya yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga (PRT) di Surabaya.

Beberapa minggu lalu, Supiyah dengan santai berkunjung ke rumah anggota keluarga majikannya di daerah Kecamatan Blimbing, Kota Malang.

“Saya disuruh sama majikan saya untuk berkunjung ke rumah keponakannya, ya saya berangkat pakai travel,” kata dia, Kamis (29/10/2020) saat dihubungi ponselnya.
Saat itu, lanjut dia, majikannya mengatakan daripada bosan di rumah lebih baik jalan-jalan yang kemudian diberi petunjuk main ke rumah saudara majikannya yang ada di Kota Malang.

“Saya akui, majikan saya meskipun orang keturunan baik sekali hatinya. Karena, saya sudah puluhan tahun kerja sebagai PRT dirumahnya,” ujar Supiyah.

BACA JUGA :   Koalisi Wartawan Magetan Desak Polri Usut Tuntas Kasus Konten Tiktok Owner Mafia Gedang

Menurut dia, sempat menginap dua hari. “Semua saudara majikan saya mengetahui kalau saya mengidap penyakit kangker payudara, ini menjadi salah satu pesan dari majikan, itulah yang saya sampaikan sampai saya menginap dua hari,” terang dia.

“Saya senang disambut baik, dan saudara majikan saya sangat iba. Ditambah, banyaknya telepon yang menyampaikan supaya saya lekas sehat,” Imbuh Supiyah.

Sore itu, salah seorang saudara majikannya melalui telepon menyampaikan kepada Supiyah untuk memperbanyak makan makanan yang mengandung vitamin C dengan maksud untuk menambah imun.
Dengan intonasi nada suara tinggi, dengan santai pula Supiyah menjawab akan membeli obat-obatan yang mengandung vitamin c ke apotek.

Inilah yang menjadi awal, Supiyah baru sadar bahwa dirinya sebenarnya terpapar Covid-19 melalui rapid tes yang dilakukan sebanyak dua kali di sebuah rumah sakit yang berada di Surabaya.

BACA JUGA :   Tuntut Ganti Untung Pembagunan Jalan Tol Kandis Riau, Ratusan Orang Orasi Depan Gedung MA

“Waktu saya berbicara di telepon saya nggak tahu didengar salah satu keluarga yang saat itu berada di kamar tidurnya,” tandas dia.

“Salah seorang anggota rumah itu, keluar kamar dan banyak mengajukan pertanyaan kepada saya,” tukas Supiyah.

Salah satu anggota keluarga, dituturkan Supiyah, menanyakan jenis obat yang akan dibeli.
“Saat saya ditanya, memang saya menjawab, ini atas saran dari teman saya, bahwa obat ini dikonsumsi saat teman saya pernah terpapar Covid-19,” akunya.

Terang saja, setelah mengetahui obat apa yang telah dibeli Supiyah, seluruh anggota keluarga menjadi panik dan memberikan pengertian soal Covid-19.

“Saya tidak tahu apa itu Corona, apa itu Covid-19, yang saya tahu setiap harinya selalu disuruh memakai masker,” tegas wanita paruh baya ini.

Selain itu, Supiyah juga ditanya mengenai surat dari rumah sakit. Diakuinya, selama ini ternyata tidak diketahui olehnya karena dibawa majikannya.

BACA JUGA :   Kades Pulau Pandan Himbau Masyarakat Untuk Tidak Membuka Lahan Dengan Cara Membakar

“Saya hanya disuruh dokter untuk istirahat, perbanyak keluar keringat dan konsumsi banyak vitamin untuk menaikkan imun,” tutur dia.

“Saya nggak tahu hasil rapid tes, karena surat-suratnya dibawa majikan saya. Saya baru tahu, seharusnya isolasi mandiri,” ungkapnya.

“Majikan saya saat itu ditelepon oleh saudaranya yang rumahnya saya kunjungi, dia (majikan Supiyah, red) mengakui bahwa surat hasil rapid tes dibawa, dan hasilnya reaktif. Karena dia takut cucunya yang masih bayi tertular Covid-19,” pungkas Supiyah.

Usai dicecar berbagai pertanyaan soal perjalanan masa sakitnya, akhirnya Supiyah diminta kembali ke rumah majikannya di Surabaya esok harinya untuk melakukan isolasi mandiri.

Seperti diketahui, saat dihubungi untuk menceritakan kisahnya kondisi Supiyah dan keluarga majikannya sehat dengan dibuktikan hasil pemeriksaan dokter yang ketiga kalinya.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses