JAKARTA – Bumi Perkemahan (Buperta) Cibubur, Jakarta Timur, akan menjadi saksi penyelenggaraan Jambore Pramuka Muslim Dunia atau World Muslim Scout Jamboree (WMSJ) 2025 mulai Senin (9/9) hingga Jumat (13/9). Kegiatan akbar yang berlangsung selama lima hari ini bakal diikuti 15.333 peserta dari berbagai negara.
Dari jumlah tersebut, 7.149 peserta adalah putra, 6.349 putri, dan 1.718 pembina. Acara ini menjadi bagian penting dalam rangkaian perayaan 100 tahun Pondok Modern Darussalam Gontor, yang dikenal sebagai salah satu pusat pendidikan Islam di Indonesia.
Persiapan Matang dan Dukungan Penuh Aparat
Ketua Panitia WMSJ 2025, Riza Azhari, menyampaikan pihaknya telah menyiapkan ajang ini selama lebih dari dua tahun. Panitia juga menggandeng Pemprov DKI Jakarta serta aparat keamanan dari TNI dan Polri untuk memastikan penyelenggaraan berlangsung aman dan tertib.
“Kami siap menyambut seluruh peserta dari berbagai belahan dunia untuk sama-sama belajar dan mendapat pengalaman baru di bidang kepramukaan,” kata Riza dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (5/9) pekan lalu.
Pesan Damai untuk Indonesia dan Dunia
Menurut Riza, WMSJ 2025 tidak hanya menjadi ajang silaturahmi pramuka Muslim dunia, tetapi juga sarana menyampaikan pesan perdamaian global melalui pendidikan karakter dan kepramukaan.
“Pesan damai kami dibingkai dalam rangkaian agenda dengan motto ‘We are Muslim, Civilized, United and Peaceful’. Ini adalah pesan kami kepada dunia untuk terus mendorong perdamaian dalam situasi apa pun,” ujarnya.
Riza menambahkan, nilai perdamaian yang diangkat dalam WMSJ sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, yang mengandung visi persatuan dan perdamaian bagi dunia.
“Ini gerakan global yang menunjukkan persaudaraan umat Islam melalui pendidikan karakter kepramukaan,” ucapnya.
Simbol Indonesia yang Kondusif
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid memastikan situasi nasional kondusif dan mendukung terselenggaranya WMSJ sesuai jadwal. Ia menilai acara ini menjadi simbol positif bagi Indonesia di mata dunia setelah sempat muncul isu kerusuhan di ibu kota.
“Insya Allah pelaksanaan WMSJ dapat berjalan sesuai rencana. Kami percaya acara ini menjadi pertanda dan simbol bahwa Indonesia baik-baik saja di mata dunia,” tutur Hidayat Nur Wahid.
Dengan skala dan pesan yang diusungnya, WMSJ 2025 diharapkan menjadi momentum penting untuk memperkuat jaringan pramuka Muslim internasional serta mempertegas peran Indonesia sebagai pusat perdamaian dan pendidikan karakter di kancah global.*