MIRIS,Dana BOS Di Palas Untuk Biaya Spanduk Dan kertas USBN

  • Bagikan

 

 

DimensiNews.co.id JAKARTA – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Padang Lawas dipertanyakan, pasalnya Dana BOS (Bantuan Oprasional Sekolah) yang sejatinya guna mendukung proses belajar mengajar siswa demi mewuju program wajib belajar 9 tahun yang bermutu justru digunakan untuk pengadaan spanduk dan pembelian kertas USBN (Ujian Sekolah Berstandar Nasional) siswa.

Berdasarkan informasi dari beberapa Kepala Sekolah (Kepsek) yang tidak bersedia disebutkan namanya di media mengaku, pihaknya harus mengalokasikan dana BOS untuk pengadaan spanduk di tiap sekolah.

“Hingga hari ini kami sudah membelikan sebanyak 4 spanduk yakni spanduk sukseskan USBN, spanduk bebas pungli, spanduk menunaikan ibadah puasa, spanduk Ramadhan dan Idulfitri”.

Pengakuan Kepsek, setiap sepanduk berukuran 1 x 1,5 meter ditebus sebesar 300 ribu per spanduk dananya diambil melalui dana BOS sekolah.

BACA JUGA :   Temui Menteri Investasi, Pimpinan MPR Dorong Kebijakan dan Regulasi Carbon Capture Storage yang Progresif dan Kompetitif

“Setiap spanduk harganya 300 ribu, sejak ujian USBN lalu hingga saat ini kami sudah menerima sebanyak 4 spanduk, tentu dananya kami ambil dari dana BOS dan kami bayarkan langsung ke Meneger BOS”.

“Demikian juga dengan kegiatan USBN baru-baru ini Kabid Dikdas mewajibkan kami membayar 10 ribu rupiah persiswa untuk kertas USBN, kalau tidak kami tidak diperbolehkan mengambil kertas ujian”.ungkap Kepsek

Sementara Kadisdikbud Palas Abdulrahim Hasibuan saat di konfirmasi di kantornya mengaku pihaknya tidak ada memerintahkan Kepsek untuk mencetak spanduk apapun serta dananya di ambil dari dana Bos.

“Mengenai spanduk tidak ada saya suruh dananya diambil dari dana BOS, tetapi memang ada di tampung mereka dari dana BOS, terserah merekalah, saya tidak mau tahu dari mana dananya di ambil, masalah spanduk itupun mau kalian masalahkan, terserahlah kalau memang mau di angkat ke media”.ungkap Kadisdikbud Palas, Abdulrahim Hasibuan.

BACA JUGA :   Pelaku Spesialis Nyolong Burung Dibekuk Polsek Jatiuwung

Sedangkan saat ditanya mengenai APBD Palas 20% untuk pendidikan sudah realisasi atau belum Kadisdikbud mengaku tidak tahu, dan menyarankan wartawan tanyakan langsung ke Bappeda atau ke Sekda.

Menkeu Srimuliyani baru-baru ini mengungkapkan ingin meningkatkan kualitas pendidikan di indonesia melalui perbaikan alokasi pendidikan agar lebih tepat sasaran, dengan begitu anggaran 20% dari APBN lebih terarah untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Palas memiliki 180 Sekolah Dasar (SD) dan 36 Sekolah Menengah Pertama (SMP) dimana tiap sekolah menganggarkan biaya untuk 4 spanduk sebesar Rp.1.200.000 lain lagi dengan Kertas USBN dihargai Rp. 10.000 per siswa, Kepsek di arahkan membuat kebijakan dengan menganggarkan biaya tersebut di ambil dari dana BOS.

BACA JUGA :   Dandim 0503/JB Lantik Kolonel CPL (Pur) Sucipto Menjadi Ketua DPC LVRI Jakarta Barat

Kabid Dikdas, Rosydi yang juga diketahui merangkap Meneger Bos hingga berkali-kali di temui media tidak dapat di ruangannya, belakangan Selasa (25/7/18) menurut informasi dari stafnya Kabid sedang sosialisasi K13 di Kecamatan Huristak.

 

 

 

Laporan Wartawan : R9

Editor.                       : Red DN

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses