Gelar Razia PETI, Warga Dusun Batu Kerbau Bakar Satu Unit Excavator

  • Bagikan

DimensiNews.co.id, BUNGO- Tim gabungan yang terdiri dari Bupati Bungo, TNI-Polri, Basarnas, Satpol PP, dan BPBD melakukan penertiban akitvitas PETI (pertambangan emas tanpa izin) menggunakan alat berat di Dusun Batu Kerbau, Kecamatan Pelepat, Kabupaten Bungo, Minggu (21/06/2020).

Komandan Kodim 0416/Bungo Tebo, Letkol Inf Widi Rahman mengatakan, awalnya informasi itu didapat dari warga setempat. Diinfokan bahwa ada lima alat berat jenis excavator beroperasi di Batu Kerbau. Tidak menunggu lama, tim gabungan langsung bergerak menuju lokasi.

“Kalau laporan dari masyarakat ada 5 excavator yang bekerja. Tapi setelah kita turun ke lapangan bersama tim terpadu, cuma ada satu alat berat yang ditemukan di pinggir sungai lokasi aktivitas PETI,” kata Dandim.

BACA JUGA :   Apes, Seorang Pemuda Dibekuk Polisi Saat Hendak Jual Sabu

Ia menuturkan, selain tim gabungan, masyarakat juga ikut turun langsung ke lokasi PETI. Warga yang ikut ke lokasi menjadi penunjuk jalan bagi tim. Setiba di lokasi, warga yang geram langsung membakar alat berat. Sementara satu operator dan tiga pekerja diamankan petugas.

“Selain satu alat berat yang dibakar, satu operator dan tiga pekerja juga diamankan. Tak hanya itu, satu komputer alat berat merek Komatsu warna kuning yang ditemukan sekitar 100 meter dari lokasi penambangan juga diamankan,” katanya.

Lanjut Dandim, alat berat yang dibakar tersebut diperkirakan sudah beberapa hari bekerja. Selain itu, ada juga ditemukan beberapa lokasi aktivitas, namun alat berat sudah tidak ada lagi di tempat.

BACA JUGA :   CSR Medco Energi Memberi Harapan Pada Petani Karet Musi Banyuasin

“Untuk komputer alat berat yang ditemukan itu nanti akan diserahkan kepada Kodim 0420/Sarko. Sebab alat berat yang ditemukan itu sudah masuk dalam wilayah Kabupaten Merangin,” tutupnya. (Barax)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses