DimensiNews.co.id, JAKARTA – Persiapan sebanyak 21 gedung sekolah di Jakarta Utara menjadi lokasi isolasi pasien COVID 19 terus dimatangkan. Saat ini bangunan sekolah tersebut sudah dibersihkan dan pengaktifannya menunggu tindaklanjut dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID 19 tingkat Kecamatan.
Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah 1 Jakarta Utara, Riza Manfaluthi mengatakan, di tiga kecamatan yakni, Kecamatan Tanjung Priok, Pademangan, dan Kecamatan Penjaringan total sebanyak delapan sekolah disiapkan. Masing-masing tiga sekolah di Tanjung Priok, dua di Penjaringan, dan tiga di Pademangan.
“Pelaksanaannya, bangunan sekolah sudah kita bersihkan. Secara teknis kita hanya tanggung jawab menyiapkan gedung dan sosialisasikan ke internal,” ujarnya, Rabu (22/4).
Karena penunjukan gedung sekolah lokasi isolasi menindaklanjuti permintaan dari pemerintahan setempat, secara resmi lokasi tersebut diperkuat oleh SK dari camat setempat. Beberapa sekolah yang di antaranya menjadi lokasi isolasi di wilayah 1 Jakarta Utara, yakni, SMP 122 dan SMPN 34, SDN 03 Kapuk Muara dan SDN 03 Ancol serta SMA 40.
Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah 2 Jakarta Utara, Abdul Rachel menjelaskan, total sebanyak 13 sekolah di Kecamatan Cilincing, Koja dan Kecamatan Kelapa Gading disiapkan menjadi lokasi isolasi. Ke 13 sekolah tersebut di antaranya, SMAN 72 dan SMPN 270.
“Secara teknis nantinya yang bertanggungjawab menyiapkan tenaga medis dan fasilitas lain dari instansi lain yang dikordinir oleh gugu tugas di wilayah setempat,” tandasnya.
Camat Pademangan, Mumu Mujtahid mengatakan, pemanfaatan gedung sekolah sebagai lokasi isolasi sudah dengan pertimbangan matang dan sesuai dengan pandangan ahli. Dibanding warga yang positif terpapar mengisolasi dirinya secara mandiri di rumah, pemantauan lebih mudah dilakukan dengan disentralisir di satu lokasi.
“Justru semangatnya agar menyelamatkan masyarakat agar lebih terjamin. Ini yang tengah kita sosialisasikan ke masyarakat,” ujarnya.
Dilanjutkan Mumu, karena tidak memiliki fasilitas kesehatan dan memadai untuk melakukan perawatan, gedung sekolah yang akan dimanfaatkan sebagai lokasi isolasi nantinya hanya akan menampung pasien positif COVID 19 tanpa keluhan medis. Dengan isolasi yang tersentralisir itu diharapakan dapat memantau dan membatasi agar tidak berinteraksi dengan warga lain yang berpotensi memamparkan virus.
“Kita intensifkan sosialisasi melalui medsos dan kelurahan-kelurahan,” tandasnya.*(fir)