Terkendala Biaya, Keluarga 2 Pasien Positif Covid-19 di Jatim Belum Diperiksa

  • Bagikan
Ruang isolasi virus corona (foto: ist)

DimesiNews.co.id, SURABAYA- Karena tak punya biaya, keluarga dari dua pasien positif Corona atau Covid-19 yang sedang dirawat di Rumah Sakit Universitas Airlangga Surabaya, Jawa Timur, hingga Sabtu (21/3/2020) belum menjalani pemeriksaan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Dimensi News, ada dua pasien positif Corona di RSUA tersebut. Keduanya dari keluarga berbeda. Dua keluarga pasien itulah yang belum menjalani pemeriksaan.

Seperti diketahui, anggota keluarga yang telah melakukan kontak dengan pasien positif Corona memiliki potensi besar terinfeksi virus tersebut. Untuk itulah, perlunya seluruh anggota keluarga menjalani pemeriksaan.

Jubir Satgas Corona dr Alfian Nur Rosyid membenarkan hal itu. Pada Kamis (19/3) lalu, kedua keluarga tersebut mendatangi rumah sakit untuk melakukan pendataan diri dan mejalani pemeriksaan.

BACA JUGA :   Wali Kota : Perbaikan Ramp Fly Over Cikokol Rampung,Bisa di Pergunakan Kembali

“Kami cuma screening saja, swabnya belum. Jadi belum diperiksa secara menyeluruh,” kata Alfian, Sabtu (21/3/2020).

Ia mengaku untuk pemeriksaan lebih lanjut ada biayanya. Meski Laboratorium Institut of Tropical Disease (ITD) Unair telah ditunjuk pemerintah sebagai tempat tes Corona, namun pihaknya belum mendapat bantuan dari pemerintah pusat.

“Tapi labnya itu belanja sendiri, menyediakan alat sendiri dan lain-lain. Ya wajarlah kalau mereka berbayar, kecuali kalau sudah dapat bantuan dari pemerintah. Makanya mereka terkendala pembiayaan,” jelasnya.

Walaupun begitu, ia menganggap keluarga dari dua pasien positif belum masuk kategori pasien dalam pengawasan (PDP) maupun orang dalam pemantauan (ODP). Jadi, pembiayaan mereka masih ditanggung sendiri.

Ia menuturkan, pembiayan gratis diterapkan apabila pasien tersebut sudah masuk dalam kategori PDP atau ODP dan ber-KTP Surabaya.

BACA JUGA :   KODRAT Siap Dukung HAMAS-APRI

“Soalnya dari Dinkes kalau ODP sudah dibiayai. Nah kalau ini itu istilahnya high risk contact, yaitu sudah kontak tapi enggak ada gejala, itu dibawahnya ODP,” jelasnya.

Ia juga mengatakan, pihak RSUA sudah memberikan edukasi terkait Covid-19 kepada kedua keluarga tersebut. Apabila timbul gejala terjangkit virus Corona, mereka diminta segera melaporkan ke pihak rumah sakit.

“Kemarin sudah ketemu sama kami, sudah screening, kita jelaskan informasi edukasi bahwa anda berisiko untuk jadi positif tapi enggak usah khawatir. Karena bisa jadi yang kontak belum tentu semuanya akan positif. Ketemu sama positif yang Covid-19 tergantung daya tahan tubuh. Kalau pun positif nanti bisa sembuh,” jelasnya. (red)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses