DimensiNews.co.id, MAGELANG- Keindahan Candi Borobudur sebagai salah satu keajaiban dunia yang dimiliki Indonesia dirusak sejumlah oknum pengunjung dengan membuang bekas permen karet di atas permukaan batu candi.
Terhitung ada 3.000 noda permen karet menempel di batuan Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Tentu hal ini menjadi persoalan serius, karena membersihkan permen karet yang menempel di benda bersejarah ini bukan pekerjaan mudah.
“Sampai sekarang di seluruh area Candi Borobudur ada sekitar 3.000 noda permen karet yang secara berangsur-angsur kami hilangkan,” kata Koordinator Pokja Pengamanan Balai Konservasi Borobudur, Hary Setyawan, di Magelang, Kamis kemarin (13/2).
Noda permen karet itu tersebar di lantai tujuh, delapan, sembilan, dan sepuluh, khususnya di stupa teras ataupun stupa induk. Permukaan batu candi terlihat tidak elok lagi dipandang akibat noda permen karet yang menempel, ulah dari pengunjung yang tidak bertanggungjawab.
“Perbuatan yang merusak estetika tersebut dilakukan pengunjung yang susah kami kontrol. Karena tidak mungkin setiap orang masuk diminta membuka mulutnya untuk diperiksa ada permen karet atau tidak,” katanya.
Hary mengaku, pihaknya kesulitan membersihkan noda permen karet yang menempel di permukaan batu candi. Mau tak mau, metode pembersihan batu candi harus menggunakan pelarut dari bahan kimia.
“Secara mekanik itu sangat susah, disikat dengan air susah dan membutuhkan waktu yang lama, padahal kalau terlalu lama menyikat malah batunya rusak atau aus. Metode menghilangkannya harus hati-hati sekali supaya tidak merusak batunya termasuk jika menggunakan pelarut bahan kimia,” katanya. (red)