DimensiNews.co.id, Jakarta – Carut marut berita dugaan penyelewengan dana pembangunan masjid di SMP Negeri 89 Jakarta Barat kian santer. Hari ini, pihak sekolah bersama dengan orang tua murid mengadakan pertemuan guna klarifikasi persoalan itu.
Terbagi menjadi dua sesi, ratusan orang tua murid mengikuti pertemuan untuk mendengarkan penjelasan dari Ketua Komite dan Kepala Sekolah SMP Negeri 89. Karena keterbatasan kapasitas aula, para wali murid sampai bertebaran di luar aula dan halaman sekolah.
Sorak sorai dan hujatan saat penyampaian pihak sekolah mewarnai pertemuan itu. Tidak sedikit para orang tua siswa yang mengutuk keras perbuatan oknum bendahara yang melakukan penyelewengan uang pembangunan masjid dari para donatur.
“Tega sekali dia berbuat itu, uang untuk pembangunan tempat ibadah ditilep juga. Apa tidak takut diazab nanti di akherat,” kata salah satu ibu-ibu wali murid yang berada di luar aula.
Demikian juga dengan bapak-bapak yang duduk di halaman sekolah, mereka sangat menyayangkan pihak sekolah yang lamban dan kurang pengawasan terhadap uang yang telah disumbangkan untuk pembangunan masjid.
“Anak saya disuruh minta-minta sumbangan di lingkungan tempat tinggal saya. Dikasih kupon sumbangan dua gepok, udah jadi duit malah dimakan sama oknum panitia. Ini keterlaluan,” kata wali murid yang mengaku anaknya saat ini duduk di kelas IX SMPN 89.
Dalam penjelasannya, Kepala Sekolah SMP Negeri 89, Raden Sapta Nurrochman, M.Pd mengatakan, sebenarnya kejadian ini sudah diketahui internal sekolah sejak bulan September lalu. Tetapi pihaknya berusaha menempuh jalan kekeluargaan untuk meminta pertanggungjawaban kepada oknum tersebut.
“Hari ini kita mengadakan pertemuan dengan wali murid dan komite sekolah untuk evaluasi kegiatan di SMP Negeri 89, termasuk membahas tentang adanya penyelewengan dana pembangunan masjid yang dilakukan oknum panitia yang sudah ramai di pemberitaan,” ujar Sapta kepada DimensiNews usai acara.
Kepala Sekolah menambahkan, pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan oknum tersebut. Selain telah mengakui perbuatannya, sesuai kesepakatan dengan surat pernyataan, pelaku akan mengembalikan uang yang sudah ia gunakan dengan cara mencicil secara bertahap.
“Yang bersangkutan sudah mengakui dan akan mempertanggungjawabkannya dengan mencicil pengembaliannya. Dan saya berharap para wali murid setuju agar kegaduhan ini segera berakhir serta para siswa kembali belajar dengan tenang,” terang Sapta.
Sapta juga menjelaskan, secara teknis penggalangan dana dari donatur dan pelaksanaan pembangunan, pihak sekolah tidak ikut campur. Segala sesuatunya sudah dilaksanakan Komite Sekolah dan panitia pembangunan masjid. Jadi, untuk lebih jelas mengenai teknis Kepala Sekolah menyarankan untuk bertanya langsung kepada ketua panitia pembangunan masjid bernama Julius.
Seperti diberitakan sebelumnya, ada dugaan penyelewengan dana pembangunan masjid SMP Negeri 89 senilai ratusan juta rupiah yang diduga dilakukan oleh oknum bendahara panitia pembangunan dan akan dilaporkan ke polisi oleh para wali murid. (Rn/HL)