PURBALINGGA – Sebanyak 25 siswa dari Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Jawa Tengah resmi memulai latihan kerja (Latja) di Polres Purbalingga. Kegiatan tersebut diawali dengan upacara penyambutan di Aula Wicaksana Laghawa, Mapolres Purbalingga, Senin (3/11/2025) pagi.
Kapolres Purbalingga AKBP Achmad Akbar dalam sambutannya menyampaikan selamat datang kepada seluruh siswa yang akan menjalani latihan. Ia berharap kegiatan Latja ini menjadi sarana pembelajaran berharga yang memperkuat kemampuan dan mental para calon anggota Polri.
“Laksanakan latihan kerja dengan sebaik-baiknya. Serap ilmu dan pengalaman sebanyak mungkin dari para mentor agar menjadi bekal berharga ketika nanti resmi berdinas,” pesan Kapolres.
AKBP Achmad Akbar juga menekankan pentingnya peran mentor dalam proses pembinaan. Ia meminta para pendamping untuk memberikan arahan, pengawasan, dan bimbingan secara maksimal agar pelaksanaan latihan berjalan sesuai tujuan pendidikan kepolisian.
Sementara itu, AKP Mukamil, selaku perwira pendamping siswa, menjelaskan bahwa program latihan kerja tahun ini dilaksanakan lebih awal dari biasanya karena adanya perubahan kalender pendidikan di SPN Polda Jateng.
“Durasi pendidikan yang semula tujuh bulan kini dipersingkat menjadi lima bulan. Karena itu, latihan kerja dilaksanakan lebih awal agar para siswa tetap memperoleh pengalaman lapangan yang memadai,” ujar Mukamil.
Ia menambahkan, kegiatan Latja ini menjadi bagian penting dalam pembentukan karakter dan profesionalisme siswa. Melalui praktik langsung di lapangan, para siswa diharapkan memahami dinamika tugas kepolisian serta mampu menerapkan teori yang telah diperoleh selama pendidikan.
“Kami mohon dukungan dan bimbingan dari jajaran Polres Purbalingga agar para siswa dapat belajar secara optimal dan siap menjadi anggota Polri yang tangguh, berintegritas, serta dekat dengan masyarakat,” tutup Mukamil.
Kegiatan latihan kerja ini akan berlangsung selama beberapa pekan dengan penugasan di berbagai satuan fungsi di Polres Purbalingga. Para siswa akan dilibatkan dalam kegiatan pelayanan publik, patroli, serta pembinaan masyarakat sebagai bentuk penerapan teori kepolisian di lapangan.*(Nana Sarna)
