Jakarta – Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (US Food and Drug Administration/FDA) resmi menarik produk udang beku asal Indonesia dari peredaran setelah ditemukan indikasi kontaminasi isotop radioaktif Cesium-137 (Cs-137).
Dalam keterangan resminya, Selasa (19/8/2025), FDA menyebut temuan kontaminasi berasal dari produk udang beku yang diproses oleh PT Bahari Makmur Sejati (BMS Foods). Produk tersebut dijual di jaringan ritel besar Amerika Serikat dengan merek Great Value, salah satunya dipasarkan melalui Walmart.
Temuan Cs-137 di Sejumlah Pelabuhan
FDA mengungkap, laporan awal diterima dari Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS (CBP) setelah detektor radiasi menemukan jejak Cs-137 di empat pelabuhan besar, yakni Los Angeles, Houston, Savannah, dan Miami.
Hasil uji laboratorium FDA kemudian mengonfirmasi keberadaan Cs-137 pada salah satu sampel udang beku bersalut tepung (breaded shrimp) dengan kadar 68,48 Bq/kg ± 8,25 Bq/kg. Meski masih di bawah ambang intervensi internasional (1.200 Bq/kg), paparan dalam jangka panjang dinilai dapat memicu risiko kesehatan.
“Produk ini tampak diproduksi, dikemas, atau disimpan dalam kondisi tidak higienis sehingga berpotensi terpapar Cs-137,” tulis FDA dalam peringatannya.
Penarikan Produk dan Larangan Impor
FDA menegaskan produk udang dari BMS Foods masuk ke dalam daftar merah import alert 99-51, sehingga tidak lagi diizinkan masuk ke pasar AS hingga penyebab kontaminasi dituntaskan.
Konsumen yang terlanjur membeli produk tersebut diminta segera membuangnya, sementara distributor dan penjual diperintahkan menghentikan penjualan.
Adapun produk yang terdampak penarikan meliputi:
- Great Value frozen raw shrimp, kode lot: 8005540-1, Best by Date: 15 Maret 2027
- Great Value frozen raw shrimp, kode lot: 8005538-1, Best by Date: 15 Maret 2027
- Great Value frozen raw shrimp, kode lot: 8005539-1, Best by Date: 15 Maret 2027
Produk ini sebelumnya telah dipasarkan di sejumlah negara bagian, termasuk Alabama, Florida, Texas, dan Pennsylvania.
Langkah Lanjutan
FDA kini bekerja sama dengan CBP dan otoritas pengawas pangan laut di Indonesia untuk menelusuri sumber kontaminasi. Investigasi mencakup rantai pasok, proses pengolahan, hingga distribusi produk.
“Penarikan dilakukan sebagai upaya mengurangi paparan radiasi dosis rendah yang dapat berdampak pada kesehatan jangka panjang,” tegas FDA.
Cs-137 sendiri merupakan isotop buatan hasil reaksi nuklir. Unsur radioaktif ini biasanya tidak ditemukan secara alami dan sering kali berasal dari aktivitas manusia, seperti uji coba nuklir maupun kecelakaan reaktor.*