JAKARTA – Kasus dugaan asusila yang di terjadi di SLBN 10 Jakarta Barat yang mengakibatkan siswa putri mengalami hamil hingga 5 perlahan mulai menguap ke permukaan.
Pasalnya kasus dugaan tindakan asusila yang terjadi di sekolahan tersebut diduga dengan sengaja di tutup tutupi oleh pihak sekolah.
Dari informasi yang berhasil di himpun dari orang tua korban yang anaknya mengalami tindakan asusila diduga di lakukan oleh teman sekelasnya hingga hamil 5 bulan berjalan hingga kini belum menemukan titik terang.
Sebelumnya pihak keluarga korban sudah melaporkan kepada pihak sekolah SLBN untuk mencari solusi duduk perkara kasus yang sangat memukul kelurga korban. Namun hingga kini pihak sekolah seperti dengan sengaja mengabaikan kasus ini hingga berlarut larut.
Menurut keterangan orang tua korban pihaknya sudah berusaha menanyakan kepada pihak kepala sekolah maupun wali kelas tentang penyelesaian kasus tersebut. Namun pihak sekolah abai.
“Sebelumnya kita sudah menemui kepala sekolah dan wali kelas untuk membicarakan kasus ini. Namun hingga kini pihak sekolah bungkam, seperti cuek saja. Kalau begini bagai mana dengan nasib anak saya sebagai korban.” Kata orang tua korban.
Orang tua korban berharap pihak sekolahan koper aktif dan objektif dalam menangani perkara seperti ini. Karena hal ini akan berdampak buruk terutama bagi kami keluarga korban.
“Sampai hari ini kami belum ada kejelasan dari pihak sekolah. Dengan terpaksa kami akan menempuh jalur hukum untuk mencari keadilan demi sebuah kehormatan keluarga.” Kata ayah korban dengan nada sedih.
Kejadian yang sangat memalukan itu tentunya tidak terlepas dari peranan Kepala sekolah dan para guru pembimbing anak anak yang berkebutuhan khusus di SLBN di wilayah Jakarta Barat tersebut.
Anak anak berkebutuhan khusus itu harusnya mendapatkan pelayanan dan pengawasan yang khusus pula, karena anak anak tersebut harus selalu di pantau dan di tuntun dengan cara yang ekstra.
Peristiwa memalukan tersebut sempat membuat kaget para orang tua siswa lainnya.Dan para pejabat di Suku Dinas Pendidikan Jakarta Barat. Karena peristiwa itu diduga sengaja di tutup tutupi oleh kepala SLBN dan Para guru di sekolahan tersebut agar tidak mencuat ke publik.
Kepala Suku Dinas Pendidikan Jakarta Barat Melalui Kasubag TU Ramelan menuturkan bahwa pihaknya belum mengetahui adanya peristiwa memalukan itu terjadi di SLBN tersebut.
“Kami dari pihak Sudin belum tau pastinya kalau ada kejadian tersebut, besok akan kita cari tau informasi lebih kongkrit dan dirapatkan dengan pihak terkait bersama kasatpel wilayah Kalideres agar semuanya bisa terang. ” ujar Ramelan.
Sementara itu awak media sudah dua kali mendatangi SLBN tersebut untuk melakukan konfirmasi kepada Kepala sekolah, namun kepala sekolah selalu menolak untuk menemui wartawan seolah oleh sengaja untuk menutupi infirmasi kasus yang memalukan tersebut.
“Mohon maaf Pak” bapak tidak bisa di ganggu, beliau sudah berpesan kepada kami selaku pihak keamanan siapaun yang akan menemui kepala sekolah sedang tidak bisa di ganggu. “kata Security yang berjaga di gerbang sekolahan tersebut.
Hee, KEPAL A SEKOLAH, WALI MURID HRS TANGGUNG JAWAB, ADA NYA KEJADIAN DI SEKOLAH
Kaliaaan para guru, di gaji oleh rakyat, seandainya kelurga mengalami hal tsb, bgaimana? Picek mata dan hati nya: JALUR HUKUM
Hee : PIHAK SEKOLAH ( kepsej ,wali murid beserta keamaaan ): BUKA CCTV ,harus Di ungkap Dan dalam Hal ini klau PIHAK SEKOLAH tidak BERTANGGUNG JAWAB ; jalur HUKUM PASTI.( ENAK KALIAAAAN para asn penikmat gaji OLEH rakyat ,ada masalah buang badan , KALIAAAAN manusia atau BINATANG.
SEMOGA ORTU ( di berikaaan ketabahaan tp harus jalur HUKUM ): jangan pernah TAKUT membela hakndan kebenaraaan.USUT SMPAI TUNTAS DAN TERBUKTI,Karna kejadiaan di SEKOLAH.