“Dengan kebersamaan, kita dapat membina desa ini menjadi lebih baik. Tetaplah menjaga rasa persaudaraan, agar Desa Gempol Kurung Menganti tetap menjadi tempat yang nyaman untuk hidup berdampingan dan berkesinambungan.” Ujarnya.
Lebih lanjut, kata Nuryadi, jangan sampai dikarenakan faktor kesibukan dan arus perkembangan zaman, dapat membuat seseorang lupa akan budaya dan kearifan lokal.
“Jangan sampai kita melupakan akar budaya dan kearifan lokal yang telah lama menjadi bagian dari identitas kita,” ujar Kepala Desa.
Adapun salah satu puncak acara dalam kegiatan itu yakni meriahnya pertunjukan Ludruk yang berhasil menghibur semua hadirin.
Pertunjukan tradisional ini tidak hanya menghadirkan tawa dan cerita menarik, tetapi juga memberikan penghargaan kepada budaya lokal yang melekat dalam masyarakat.
Seiring dengan berakhirnya pertunjukan, sebagai bentuk kepedulian sosial, pemberian santunan kepada para janda – janda miskin dan anak – anak yatim piatu di sekitar desa pun juga turut dilakukan.
Dalam suasana kebersamaan yang guyub dan rukun itu, warga Desa Gempol Kurung Menganti telah berhasil menunjukkan semangat khas gotong-royong dan kepedulian sosial yang luhur.
Kegiatan sedekah bumi ini bukan hanya menjadi ajang memperingati sejarah desa, tetapi juga merupakan wujud konkret dari upaya mempertahankan dan menghidupkan kembali nilai-nilai budaya serta kearifan lokal yang tak ternilai harganya yang hampir ada di setiap desa, khususnya di desa Gempol kurung Menganti pada saat ini. [By]
