GRESIK – Orang tua mana yang tak merintih hatinya saat menyadari anak yang menjadi tumpuan harapan dan cita citanya diketahui meregang nyawa dalam kondisi yang tak biasa dalam kejadian Laka Maut di Bungah, Gresik, Sabtu pagi (20/08/2022).
Hanya bisa pasrah, itu yang dialami keluarga dan kedua orang tua korban Adhitya Ramadhani (19) asal Desa Kertosono, Sidayu, Gresik dan Tasya Putri Aliffiyah (18) asal Desa Ketapang Lor, Ujungpangkah, Gresik pasca mendengar kabar duka tersebut.
Peristiwa kecelakaan maut itu berawal dari saat kedua korban berboncengan mengendarai sepeda motor Honda Vario nopol L 6538 PX melintas di jalan tepatnya sebelum jembatan Sembayat Arah Manyar.
Menurut berbagai sumber, di arah yang bersamaan melaju sebuah Dump truk ber Nopol B 9660 KYY yang dikemudikan Ahmad Kholik (39) berjalan searah di belakang korban. Namun, pria asal Desa Sukoanyar, Tulungagung itu mengaku tidak memperhatikan arah depan dengan jelas dan tidak bisa menjaga jarak aman.
Benturan pun tak terhindarkan, motor yang dikendarai korban pun ditabrak dari belakang, terdorong kedepan menabrak dan membentur bagian belakang truk tangki nopol T 9724 DC yang dikemudikan oleh Sartawai (45) asal Kecamatan Trawas Kabupaten Mojokerto.
“Saya sebagai orang tua korban, berharap minta pertanggung jawaban kepada sopir yang menabrak anak saya. Karena yang saya sayangkan dari pihak sopir yang menabrak anak saya, hingga saat ini tidak ada yang mengunjungi, menengok dan komunikasi ke kami,” ungkap ibu korban (Nikma) kepada awak media.
Lebih lanjut ibu korban berharap, ada pertanggung jawaban dari sopir truk karena sudah menabrak korban yang mengakibatkan korban kehilangan nyawa ditempat kejadian. Selain Itu, menurutnya truk yang dikendarai adalah milik perusahaan, dimana pihak sopir dapat minta pertanggung jawaban ke perusahaan karena terjadi kecelakaan di jam kerja.
“Saya berharap kepada pihak kepolisian yang menangani kecelakaan ini, segera memberikan keadilan bagi kami keluarga korban, dan memberikan tindakan secara tegas kepada sopir yang menabrak anak saya,” ujarnya.
“Dan saya juga mohon kepada pihak Jasa raharja agar asuransi jiwa anak saya dapat diberikan sebagai bentuk klaim santunan jiwa anak saya,” lanjutnya.