MADIUN – Seusai melaksakan launching sekaligus mendeklarasikan suatu desa secara resmi di pendopo kantor Desa Bulakrejo, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun menjadi “Kampung Pancasila” pertama kali di wilayah Kabupaten Madiun?
Bupati Madiun Ahmad Dawami menyampaikan bahwa tujuan kegiatan ini, tidak lain adalah agar masyarakat ataupun seluruh warga bangsa harus punya komitmen terhadap pancasila.
“Jadi pancasila itu, bukan hanya sekedar teks. Artinya setiap individu pun harus punya komitmen disitu,” ujarnya saat mengunjungi lokasi bangunan replika tempat ibadah beragam agama yang merupakan ciri khas pancasila disekitar kediaman KH. Ali Mursyid, Kamis 24 Maret 2022.
Karena, kata dia, tempat inilah milik salahsatu orang yang merupakan tokoh agama/masyarakat yang cukup mempunyai komitmen terhadap pancasila.
“Jadi, ini beda antara apa yah? Ini ada simbul-simbul seluruh agama disini. Itu bagian dari, atau bukan hanya sekedar kita mewacanakan saja. Tetapi, ini benar-benar sudah terimplementasikan disini,” katanya.
Saat disinggung selain moral, budaya dan riligi. Untuk kesejahteraan masyarakat ditingkat desa ataupun memecingkan antara “Kampung Pancasila” dengan desa wisata kedepan? Bupati Madiun mengakui sebelumnya, ia telah menyampaikan kepada pemilik tempat replika beragam agama yaitu dengan ahli warisnya.
Sehingga kedepannya, jika suatu waktu ketika nanti harus seizin ahli warisnya? Maka terkait pengelolaannya tempat replika beragam agama itu’ yakni sebagai wisata riligi yang dapat mewujudkan kesejahteraan masyarakat setempat, tentu akan dinaungi oleh Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Madiun.
“Disparpora Kabupaten Madiun nanti yang akan memecingkan multi pihak ini. Misalnya yang ini, bagiannya ini? Ataupun dari siapa? Menjalankan apa, dan seperti apa? Nanti akan dibuat seperti itu,” terang Ahmad Dawami.
Menurutnya meski di Kabupaten Madiun baru satu desa yang dilaunching serta dideklarasikan sebagai “Kampung Pancasila”, namun itu adalah bagian dari komitmen. Untuk itu, seluruh desa/kelurahan yang ada di Kabupaten Madiun harus menjujung tinggi. Sehingga ada upaya komitmen terhadap pancasila.
Karena apa? Katakanlah birokrasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun saat ini, telah diklir birokrasi pancasila yakni sejak tanggal 1 Oktober 2018 lalu.
“Setelah beberapa hari, saya bersama mas Hari (Hari Wuryanto) dilantik sebagai Bupati Madiun dan Wakil Bupati Madiun periode 2018-2023. Artinya di desa/kelurahan semuanya, itu juga harus komitmen terhadap pancasila,” jelas Bupati Madiun Ahmad Dawami, lagi.
Turut hadir dalam kegiatan itu yakni jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Madiun, tokoh masyarakat/agama, staf ahli Pemkab Madiun, Camat serta Kepala Desa berserta istri wilayah Kecamatan Balerejo. Pemandangan kali ini berbeda, para hadirin yakni Kepala Desa beserta istri/suami datang mengenakan pakaian adat khas suatu daerah di Indonesia.
Seusai itu, jajaran Forkopimda Kabupaten Madiun serta perwakilan desa berkenan melepas sejumlah burung merpati untuk menandai launching serta mendeklarasikan Desa Bulakrejo sebagai “Kampung Pancasila”. Kegiatan itu dimeriahkan oleh gelaran seni khas Kabupaten Madiun yaitu dongkrek.*(ajun)
Keterangan Foto : Bupati Madiun Ahmad Dawami (kanan) didampingi Kepala Desa Bulakrejo (kiri) serta jajaran Forkopimda Kabupaten Madiun saat meninjau lokasi bangunan replika tempat ibadah beragam agama disekitar kediaman KH. Ali Mursyid.