Total 31 RT Zona Hijau ‘Covid-19, Cara Inilah Yang Dilakukan Desa

  • Bagikan
Keterangan Foto : Terlihat infografis sebaran Covid-19 Kabupaten Madiun update data pertanggal 3 Agustus 2021.dok dinkes kabupaten madiun/ist

MADIUN – Sejak masuknya penyebaran virus Corona atau Covid-19 di Indonesia khususnya di wilayah Desa/Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun hingga saat ini pandemi, angka kasus warga yang terpapar berdasarkan data mengalami naik turun.

Artinya sejak Maret hingga Desember 2020 , berlanjut Januari sampai Juli 2021 bahwa angka kasus Covid-19 di wilayah itu tidak terjadi dalam setiap bulannya. Namun dari kejadian beberapa warga yang terpapar Covid-19, satuan tugas (Satgas) desa, tenaga kesehatan bersama tiga pilar yakni Kepala/perangkat desa, Bintara Pembina Desa (Babinsa), Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Babinkamtibmas) terus berbenah dengan target penyebaran virus menular itu dapat dikendalikan di wilayahnya.

Meskipun sejak awal hingga pandemi ini, semua unsur yang terlibat dalam percepatan penanganan Covid-19 terus berupaya mengedukasi masyarakat bahwa virus menular itu ‘ada dan jangan dianggap sepele penyebarannya. Bahkan meyakinkan Covid-19 itu masih ada ditengah-tengah kehidupan masyarakat, baik diperkotaan maupun dipedesaan.

BACA JUGA :   TMMD 110 Bojonegoro, Satgas Bantu Lasinem Angkat Singkong Sekarung

“Untuk itu, kami terus memberikan edukasi bahaya Covid-19 dan juga mensosialisasikan disiplin protokol kesehatan (Prokes) kepada masyarakat baik 3M (Memakai masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak) maupun saat ini 5M (Memakai masker, Mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir, Menjaga jarak, Membatasi mobilitas dan Menjauhi kerumunan)-nya,” kata Bambang, kepala Desa/Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun saat dihubungi Rabu 4 Agustus 2021.

Menurut dia sejak pandemi di wilayahnya tidak pernah zona merah, melainkan zona kuning bahkan terjadi zona hijau. Meski demikian, pihaknya tidak berhenti begitu saja. Kegiatan seperti biasanya, juga terus dilakukan yakni sosialisasi kepada masyarakat agar selalu mematuhi Prokes Covid-19. Tidak membuang waktu bahwa dirinya bersama perangkat desa, Satgas desa bersama tiga pilar terus melakukan pendekatan baik kepada warga yang berada diladang/sawah, warung maupun dimana ada warga berkerumun langsung di ingatkan agar tidak abai patuhi Prokes Covid-19.

BACA JUGA :   Peduli Pendidikan Anak Bangsa, Satgas TMMD Bantu Mengajar Murid SD

“Alhamdulilah berkat usaha keras bersama masyarakat, desa kami saat ini kembali ke zona hijau. Dari total 38 rukun tetangga (RT) yang ada di Desa Balerejo, 31 RT sampai saat ini zonanya hijau dan sisanya 7 RT zona kuning. Harapan kami, zona hijau ini dapat dipertahan bersama agar penyebaran Covid-19 di Kabupaten Madiun dapat diputus secepat mungkin,” jelasnya.

Ia mengatakan untuk mempertahan zona hijau di wilayahnya itu, selain terus mensosialisasikan disiplin Prokes Covid-19 juga dilakukan adanya tindakan. Salah satunya menyampaikan surat edaran (SE) Gubernur Jawa Timur, SE Bupati Madiun maupun aturan main Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro, PPKM Darurat, PPKM Level 4 kepada masyarakat. Begitu juga disampaikan kepada ketua RT/RW, tokoh agama, pengurus mushola maupun takmir masjid agar dilakukan sosialisasi bersama.

BACA JUGA :   Pengurus Perjuangan Walisongo Indonesia-Laskar Sabilillah Tangerang Raya Resmi Di Lantik

Selain itu, juga dilakukan sosialisasi Prokes Covid-19 melalui media informasi seperti pemasangan baner-baner yang ditempatkan di kantor desa, sekolahan, mushola, masjid dan perempatan jalur yang dapat di baca masyarakat. Sejak penetapan PPKM, pihaknya bersama masyarakat juga melakukan tindakan yakni pendirikan posko pantau sekaligus menutup sistem portal di 12 jalur. Tujuannya tidak lain untuk mengurangi mobilitas masyarakat, baik dari dalam maupun luar desa bahkan luar kota.

“Jadi, kami bersama masyarakat bertindak cepat agar dapat memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di desa ini. Bahkan saat sosialisasi disiplin Prokes Covid-19, kami tidak langsung melarangnya kepada warga yang kedapatan bergerombol. Biasanya di warung, tepi jalan desa, mushola maupun masjid. Jika mereka tidak memakai masker, kami pun dengan satun mengingatkan serta mengeduaksi dengan disertai pemberian masker medis,” ungkap Bambang, lagi.*(ajun)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses