Orange Talk Dorong Kolaborasi Tata Kelola Sumber Daya Air untuk Pembangunan Berkelanjutan

  • Bagikan

JAKARTA – Jaringan Alumni Belanda di Indonesia (NL Alumni Network) bekerjasama dengan I&P (Asosiasi Intelektual dan Profesional Indonesia) sukses menggelar program Series #4 dari Orange Talks dengan tema (Water Resource Partnerships for Sustainable Development: Finding Opportunities for Cross-sector Collaboration) yang digelar Jumat, 25 Maret 2021 menggunakan platform Zoom cloud Meeting.

Webinar ini dihadiri oleh alumni dan praktisi riset di bidang air dari Indonesia-Belanda, antara lain: Leo Eliasta (Wakil Direktur Direktorat Sungai dan Pantai Kementerian PUPR, alumni beasiswa StuNed di Delft University of Technology dan UNESCO-IHE Delft), Reza Pramana (Peneliti di Delft University of Technology, penerima beasiswa StuNed), serta Floris Boogaard (Profesor Transformasi Spasial dari Universitas Hanze, Groningen).

Secara umum, webinar yang dimoderatori oleh Sinar Juliana (perwakilan I&P Indonesia) bertujuan untuk mendiskusikan sejumlah poin penting diantaranya, kolaborasi antar universitas, pemerintah, dan masyarakat di sektor air antara Indonesia-Belanda untuk mencapai SDGs (Sustainable Development Goals).

BACA JUGA :   BIIPKPPRI : Dukung Ketum BPI KPNPA RI Resmi Mendaftar Jadi Pimpinan KPK

Upaya ini difokuskan pada kualitas air, tata kelola sumber daya air, pembangunan infrastruktur, bencana manajemen, dan adaptasi iklim semuanya melibatkan kemitraan aktif antara universitas, pemerintah, bisnis, dan komunitas. Pengembangan penelitian dan inovasi oleh universitas memberikan hal baru pada platform dan teknologi untuk mempercepat kemajuan dalam memenuhi SDG. Lebih jauh lagi untuk membahas berbagai pengalaman kemitraan lintas sektor yang melibatkan universitas di Indonesia dan Belanda, bisnis, dan pemerintah tentunya melalui Kementerian PUPR.

Sebagai pembuka, Peter Van Tujil selaku direktur Nuffic Neso Indonesia memberikan sambutan yang hangat dan sangat mengapresiasi program ini. Sekaligus mengatakan ‘ini juga merupakan tantangan bagi alumni Belanda untuk menyelenggarakan agenda dan program berkelanjutan yang dapat menanggapi persoalan (baca: air) yag cukup krusial ini’

BACA JUGA :   Indonesia Jadi Konsumen Transaksi Online Terbesar di Dunia

Leo Eliasta, narasumber pertama menyampaikan ada 7 agenda prioritas nasional terkait pengembangan nasional yang menjadi prioritas, salah satunya adalah emperkuat ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan yang berkualitas dan berkeadilan.

PUPR juga mendukung 2 agenda pembangunan. Pertama, PN1 Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan yang Berkualitas dan Berkeadilan melalui Pengelolaan sumber daya ekonomi yang meliputi pemenuhan pangan dan pertanian serta pengelolaan kelautan, kelautan, dan perikanan, sumber daya air, sumber daya energi, dan kehutanan. Kedua, Penguatan Infrastruktur PNS bertujuan untuk mendukung kegiatan ekonomi dan mendorong pembangunan nasional secara proporsional, melalui pembangunan Infrastruktur Dasar.
Untuk mengimplementasikan agenda tersebut, dibutuhkan adanya penyusunan program yang terintegrasi dan sistemis, sikap pengambil risiko dan pengambilan keputusan yang cepat, kerja tim yang solid dan orientasi lokasi, pengawasan yang rinci dan konsisten, dan sistem operasi dan pemeliharaan yang kuat.

BACA JUGA :   Kapolsek Pamulang Bukber Bersama Muspika dan Ormas Bahas Kamtibmas

Diskusi dilanjutkan dengan paparan materi dari Reza Pramana yang menjelaskan terjadinya pencemaran air yang menurutnya disbebakan oleh 3 hal, yaitu: air limbah rumah tangga, air limbah industri dan limbah padat pertanian. Untuk menanggulangi hal ini ia menegaskan perlu adanya kerjasama antar perguruan tinggi, sekolah menengah, instansi pemerintah, instansi swasta, serta LSM lainnya.*(dng)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.