Serapan Anggaran Paling Rendah se-Sumut, Ini Kata Kepala BPPKAD Palas

  • Bagikan
Gubernur Sumatera Utara Edy Ramayadi

DimensiNews.co.id – Palas – Minim serapan anggaran, Kabupaten Padang Lawas (Palas) masih 20% dinyatakan paling rendah diantara 33 Kabupaten/Kota se Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Gubernur Edy Rahmayadi minta untuk secepatnya optimalkan penyerapan anggaran.

Hal disampaikan Gubsu saat rapat Tim Pengendalian Inflasi Daerah tentang rivew inflasi Sumut di pendopo rumah dinas Gubsu Jln Jendral Sudirman no 41 Medan pada Rabu, (21/10/20) dihadiri Kepala Perwakilan BI Sumut, Wiwik Sisto Widayat, anggota TPID lainnya, perwakilan BPS Sumut, Satgas Pangan Polda Sumut, Bolog, BUMD dan OPD Sumut.

“Saya minta Kabupaten/Kota untuk dengan cepat melakukan penyerapan anggaran. Dari data yang saya terima masih ada beberapa daerah yang serapannya masih rendah, diantaranya Kabupaten Padang Lawas sampai saat ini hanya melakukan penyerapan anggaran sebesar 20%, ini paling kecil diantara Kabupaten/Kota lainnya”. Ungkap Gubsu Edy Ramayadi.

BACA JUGA :   Akhir November Batas Waktu Pengembalian Mobil Dinas DPRD Sarolangun

Menanggapi informasi tersebut Kepala BPKAD Palas Trianta saat ditemui diruang kerjanya pada Kamis (22/10/20) mengatakan, serapan anggaran di Palas bukan 20% namun sudah mencapai 38%, serapan masih rendah dikarnakan Palas masih beracuan ke APBD induk dan ada penghematan 23%.

“Sebenarnya bukan 20% tetapi sudah 38 %, serapan anggaran masih rendah karna acuan kita masih APBD induk, dimana disana kita sudah ada penghematan 23 %, itu belum bisa kita laporkan karna APBD baru selesai 15 Oktober kemarin”. Terang Kepala BPKAD, Trianta

Tambahnya, “Setelah acuan belanja APBD Perubahan kemungkinan realisasi diatas 60%, kapan itu terjadi, ya nanti yang jelas Oktober ini habis dulu”. Ungkap Trianta (*Robert Nainggolan)

BACA JUGA :   Pemkot Siap Lakukan PSBB di Kota Tangerang
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses