DimensiNews.co.id, JAKARTA – Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup (Sudin LH) Jakarta Barat Slamet Riyadi, meminta kepada pengurus Paguyuban Pengemudi Jakarta Barat (PPJB) agar pengelolaan iuran bulanan para anggota (sopir) harus transparan.
“Pengurus harus transparan terkait iuran anggaran bulanan tersebut. Kalau bisa setiap akhir tahun, sisa saldo iuran para anggota paguyuban harus dibagikan kepada para anggotanya. Selanjutnya awal tahun dimulai iuran kembali. Kalau pengurus takut adanya kejadian lalulintas kecelakaan, ya paling enggak saldo kas sebelum dibagikan disisakan 10 hingga 20 persen dari uang kas yang ada,” kata Slamet Riyadi saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Selasa (8/12/2020).
Slamet juga membenarkan kalau pihaknya meminta semua sopir untuk bergabung di PPJB agar setiap ada permasalahan di lapangkan tersebut mudah diselesaikan.
“Semua itu demi kebersamaan,” jelasnya.
Sementara ketua PPJB Yudiono saat dikonfirmasi pada tanggal (7/12/2020) di rumahnya mengatakan, untuk semua uang paguyuban itu ada di bendahara, dirinya sebagai ketua hanya mengetahui laporan laka maupun laporan bulanan yang diumumkan lewat grup WhatsApp.
“Uang kas ada sekitar 90 juta, dan uang itu ada di bendahara,” ujar Yudiono.
Sebelumnya ada beberapa anggota PPJB mengeluhkan dengan kurang transparannya pengurus terkait pengelolaan uang tersebut. Bahkan ada beberapa anggota yang mengalami laka tidak mendapatkan bantuan.
“Saya hanya telat bukan tidak mau membayar,” kata para anggota.*(Jh/Rn)
