DimensiNews.co.id, MADIUN – Bupati Madiun Ahmad Dawami sebelum menjawab panjang lebar’ atas nama masyarakat, pemerintah daerah beserta jajarannya turut serta menyampaikan selamat memperingati Hari Pahlawan (Harwan) yang jatuh pada tanggal 10 November 2020. Harwan ke-75 tahun 2020 ini dengan tema “Pahlawanku Sepanjang Masa”.
Bupati Madiun saat ditanya makna peringatan Harwan tahun 2020 khususnya pada pembangunan daerah Kabupaten Madiun tahun 2021 ditengah pandemi Covid-19. Seperti apa, nanti kedepan menyikapi pembangunan disektor infrastruktur?
Bupati Ahmad Dawami menyampaikan terkait infrastruktur tahun 2021 nanti yakni yang pertama dirinya ingin bicara bahwa Covid-19 telah merusak segala lini. Itu baik lini kesehatan, sosial budaya dan ekonomi. Artinya orentasi pembangunan, tentunya bagaimana pengembalian sesuatu yang sudah terganggu dengan hadirnya Covid-19. “Justru hari ini, kita harus bangkit. Bangkit lagi untuk lahir kembali serta menjadi masyarakat yang lebih baik lagi dan bermartabat. Katakan lah seperti itu,” ujarnya, Jumat 6 Noveber 2020.
Menurutnya dari sisi infrastruktur pun akan menyesuaikan skala prioritas yang telah rusak, akibat corona atau Covid-19. Dengan adanya Covid-19, terdapat kekurangan yaitu infrastruktur yang menunjang sisi kesehatan dan ekonomi. Karena ekonomi ini, bermacam-macam. Ekonomi dari sisi pariwisataan, pertanian, prodak Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan sebagainya.
Justru di tahun 2021 nanti, karena kontraksi ekonomi terjadi atau adanya penurunan. Seperti penurunan transfer daerah, maka kita harus lebih cermat diperihal itu. Karena dengan penurunan itu, maka terjadi total anggaran yang tentunya cukup. Prinsip pengelolaan keuangan disinilah harus diterapkan betul-betul, yang mana ketika kita bicara anggaran harus berbasis kinerja. Tapi apabila kita bicara soal ketahanan pangan, ketahan kesehatan, ketahan lain-lainnya harus berbasis ancaman juga.
“Ancaman dengan Covid-19 yang sudah mulai awal tahun itu jalan, tentunya hari ini sudah ada beberapa pemaknaan. Kesimpulan yang mana pengalokasian anggaran itu, harus saya alokasikan kemana? Itu hakekatnya di disitu. Proyeksi, bagaimana kita ini menggeliatkan masalah ekonomi. Lebih geliat lagi yang kecenderungannya bagaimana muncul ketahanan pangan keluarga yaitu UMKM, kali lima dan sebagainya,” jelas Ahmad Dawami, lagi.
Diakui Bupati Madiun bahwa hal itu sebagai solusi juga-lah, mengingat bertambahnya pengangguran karena ekses Covid-19. Terus kita ke kontraksi ekonomi, itu tentunya nanti juga akan menjadi solusi dari hal tersebut. Kita akan melaksanakan infrastruktur dari sisi pelayanan dasar, tapi juga dari sisi penyelesaian permasalahan sebab awalnya adalah Covid-19.
Hal itulah bisa dikatakan juga, karena ini waktunya kita untuk berbenah yang lebih baik lagi. Waktunya kita untuk bersama-sama, bersatu kembali setelah tahun 2020 ini ada gejolak Covid-19 yang telah menginjak semuanya.
“Bukan hanya menginjak dari sisi kesehatan, tapi seperti yang saya sebutkan diatas yaitu juga ada sosial budaya. Baik dari kegiatan keagamaan, kebudayaan, kepariwisataan dan semuanya merasa terganggu Covid-19. Hanya pada infrastruktur 2020 ini, bagaimana nanti kita punya ketahanan dari berbagai sisi yang terganggu,” ungkapnya.
Saat disinggung awal tahun 2021 nanti dari penyerapan anggaran, apa yang akan didahulukan Pemkab Madiun. Lalu, kebijakan seperti apa yang akan didahulukan untuk masyarakat Kabupaten Madiun?
Ahmad Dawami menegaskan tahun 2021 yaitu tadi, bahwa permasalahan-permasalahan yang muncul di tahun 2020 yang mungkin belum bisa terselesaikan, tentu akan kita selesaikan di tahun 2021 nanti. Tapi orentasinya juga akan, katakan-lah perbaikan internal. Internal di Kabupaten Madiun dulu, bagaimana kesiapan pengelolaan hal ini. Pengelolaan semuanya ini, memberi kesempatan kepada masyarakat untuk mengurangi perpindahan penduduk.
“Misalkan ada perpindahan, mereka ambil. Itu yang kita inginkan. Artinya semua tercakup dari sisi pertanian ini, akan berujung kepada suatu ketahanan pangan. Ketika ketahanan pangan itu muncul, kontraksi ekonomi juga tidak akan bisa teratasi,” paparnya.
Sedangkan dari sisi pendidikan, kata dia, kita siapkan metoda. Mungkin yang perlu infrastruktur dan pelengkap-pelengkap lainnya? Sisi pendidikan ini, sebagai solusi yang mana tujuan pendidikan tidak dirubah. Tapi proses meraih tujuan ini yang berubah, artinya terkait daring dan luring. Tentunya bagaimana orang tua punya waktu yang lebih untuk anak-anaknya itu, juga sangat perlu diperhatikan. “Dari sisi sosial budaya. Mungkin kemarin banyak kegiatan-kegiatan sosial budaya, itu yang tidak bisa operasional. Tidak bisa berjalan, karena terganjal oleh Covid-19,” ucapnya.
Saat disinggung lagi yakni soal penyerapan anggaran di awal tahun 2021, jenis fisik infrastruktur apa yang akan dibangun Pemkab Madiun?
Ia kembali menjelaskan bahwa tahun 2021 nanti, tentunya terkait bagaimana beban hidup masyarakat kosnya harus kita turunkan. Tentunya masih kembali ke arah bagaimana kebencanaan ini, bisa terselesaikan hingga terus naik ketahapan berikutnya. Lalu bagaimana ekonomi itu, bisa menggeliat kembali. Orentasinya infrastruktur, pasti ke seperti itu.
“Contoh mulai awal saya menjabat sebagai Bupati Madiun, ketika infrastruktur itu sudah punya tendensi? Bangun-lah infrastruktur yang satu, membuat masyarakat ini punya rasa nyaman. Ketika kita keluar dari filosofi penanganan bencana, maka bangun-lah infrastruktur ini yang bisa membuat masyarakat senang dan bahagia berkumpul disitu,” urai Ahmad Dawami.
Dia menambahkan ketika sudah ada perkumpulan disitu, ini sebelum Covid-19. Itu akan menimbulkan ekonomi kaki lima tumbuh, juga semuanya akan tumbuh. Hal itu, juga termasuk soal perkara penataan semuanya. “Saya pikir masyarakat Kabupaten Madiun cukup sadar, paham dan mengerti. Karena, mereka juga ingin baik dan bermandiri. Juga ingin’ katakan-lah, menjadi bagian dari pembangunan di masyarakat Kabupaten Madiun ini,” tegasnya.*(all)