DimensiNews.co.id, JAKARTA- Warga Bambu Larangan RT 004/05 Kelurahan Cengkareng Barat, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, resah dengan adanya lapak kayu bekas dan gubuk liar di sepanjang pinggir kali. Hal ini mengganggu kenyamanan warga untuk beraktivitas atau warga yang melalui jalan dari Bambu Larangan menuju Rawa Bengkal dan sebaliknya.
Pasalnya gubuk liar dan tumpukan kayu bekas milik salah satu warga tersebut numpuk sampai ke jalan sehingga menganggu aktivitas warga yang berlalulalang. Selain itu, kawasan perkampungan itu juga menjadi kumuh dikhawatirkan akan menjadi sarang nyamuk malaria.
Salah satu warga yang enggan di ketahui namanya kepada dimensiNews.co.id mengatakan, bahwa tupukan kayu bekas milik warga tersebut sudah cukup lama bahkan sudah sering ditegur namun pemiliknya seolah tidak peduli.
“Sudah sering kita tegur, kita bilangin jangan numpuk kayu bekas dan barang rongsokan di pinggir jalan karena kami terganggu. Itu jalanan milik umum bukan milik pribadi. Namun tak pernah digubris,” katanya.
Selain itu, katanya lagi, tumpukan kayu bekas itu juga bisa membahayakan orang lain ataupun anak anak yang bermain di sekitar situ.
‘Karena tumpukan kayu bekas itu sampai ke jalan juga menghambat kendaraan warga yang mau lewat. Padahal pada zamannya Pak Ahok itu bersih banget. Saat ini sangat berbeda dengan pemimpin sebelumnya,waktu jaman pak Ahok sepanjang pinggir kali Bambu Larangan Rawa Bengkel itu bersih jadi taman. Sekarang zamannya pak Anis berubah total jadi kawasan kumuh karena gubuk liar dan lapak sampah,” kata dia.
Warga tersebut berharap aparat Kecamatan atau pihak Kelurahan Cengkareng Barat segera menindaklanjuti keluhan warganya yang merasa terganggu dengan keberadaan tupukan kayu bekas dan rongsokan yang menggangu kepentingan warga.
(hl)