DimensiNews.co.id, JAKARTA- Hujan lebat mengguyur wilayah DKI Jakarta sejak Selasa dini hari (25/2/2020) mengakibatkan banjir di sejumlah titik. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut penyebab derasnya curah hujan berasal dari dua siklon tropis.
Siklon tropis yang pertama yakni Siklon Tropis Ferdinand yang bertekanan 981 hectopascal (hpa). Sedangkan yang kedua ialah Eks Siklon Tropis Esther yang berada di Australia bagian Utara. Dua siklon tropis itu, kata Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Fachri Radjab, mempengaruhi kondisi cuaca Indonesia pada 24 Februari 2020.
“Kedua Siklon Tropis ini berdampak pada terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Jawa, Bali, NTB, dan NTT, serta adanya gelombang tinggi di sejumlah perairan Selatan Indonesia,” kata Fachri dalam keterangan tertulisnya, Selasa (25/2/2020).
Karena dua siklon tropis itulah hujan lebat melanda ibukota dan wilayah sekitarnya. Hujan yang terjadi disebutkan berintensitas sedang hingga tinggi dengan durasi yang cukup lama sehingga menjadi salah satu faktor penyebab banjir di ibukota.
“Hal ini berdampak pada terjadinya genangan serta banjir di beberapa wilayah DKI Jakarta seperti Kemayoran, Pulo Gadung, Pulomas, Manggarai, Halim, Sunter, dan sebagainya,” ujarnya.
Diketahui, BMKG mencatat sejumlah wilayah di Jakarta mengalami hujan dengan intensitas tinggi. Tercatat, intensitas hujan pada Senin (24/2) hingga Selasa pagi (25/2) di atas 150 mm per hari.
Selain itu, hujan intensitas ekstrem juga tercatat di Pintu Air Pulo Gadung 260 mm, Pulomas 245 mm, Manggarai 209 mm, Halim Perdanakusuma 205 mm, Sunter Timur I Kodamar 165 mm dan Setiabudi Timur 150 mm.
“Tercatat beberapa wilayah mengalami hujan ekstrem dengan curah hujan tertinggi 278 mm yang tercatat Stasiun Meteorologi Kemayoran,” papar Fachri, Selasa siang.
BMKG juga mencatat curah hujan sangat lebat dengan intensitas antara 100-150 mm per hari terjadi di waktu yang sama di sejumlah wilayah seperti Pasar Minggu dan Waduk Melati 144 mm, Arg Tomang 141 mm, Kedoya 120,6 mm, Stasiun Meteorologi Curug 119 mm. (red)