DimensiNews.co.id, TANGERANG- Aksi heroik Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah yang hadir dan meninjau langsung lokasi banjir tanpa menggunakan perahu karet mendapatkan apresiasi dari sejumlah kalangan.
Selain dinilai lebih peduli, dengan hadirnya Wali Kota Tangerang ditengah-tengah masyarakat saat kondisi air tengah tinggi tentunya menjadi pelipur lara bagi masyarakat yang terkena dampak banjir tersebut.
“Aksi Pak Wali setidaknya meminimalisir kepanikan masyarakat, dan kehadirannya menjadi seorang pimpinan yang mempunyai karakter yang bisa menjadi contoh,” tukas Andri Permana Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Tangerang kepada Wartawan, Selasa (4/2) kemarin.
Menurut Andri, dengan hadirnya walikota ditengah-tengah masyarakat yang terkena dampak banjir menjadi pemicu bagi aparatur pemerintah untuk juga turun ke lokasi yang terkena dampak banjir.
“Secara teknis semua OPd turut terpanggil dengan hadirnya walikota ke lokasi, temen-temen di OPD merasa wajib karena walikota pun hadir ke tengah masyarakat,” tukasnya.
Meski demikian, ia berharap kedepan pemerintah Kota Tangerang dapat lebih peka dalam menghitung dan dampak buruknya tata pengolaan air.
“Kebutuhan warga Kota Tangerang saat ini adalah sistem tata kelola air yang baik, sehingga kedepan tidak lagi terjadi bencana-bencana banjir yang terjadi seperti sekarang ini,” tuturnya.
Ia menilai tanggap bencana yang ditetapkan pemkot dalam menangani banjir sudah cukup maksimal, terlebih semua OPD terlibat didalamnya. Namun demikian, saat ini masyarakat tidak lagi relevan jika harus kembali dihadapkan dengan kebijakan-kebijakan pembangunan drainase yang dibangun tanpa adanya perencanaan yang matang.
“Semua sudah tanggap atas bencana ini, cuma harus ada yang mengingatkan, hari ini kita masuk kedalam era yang namanya revolusi industri 4.0, dan ini wajib dimaknai dengan artifisial intelijen atau kecerdasan buatan dan fenomena alam ini seharusnya bisa disiasati,” ujarnya.
Menurutnya dengan perencanaan yang tepat sasaran, diharapkan kedepan masyarakat dapat hidup berdampingan dengan alam dengan lebih tenang.
“Merencanakan sebuah tata kelola air yang baik sama dengan merencanakan bagaimana caranya meminimalisir ancaman bencana,” tegasnya.
Menurutnya, pemerintah Kota Tangerang juga diharapkan dapat menggandeng dengan berkoordinasi dengan Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang Selatan dan Bogor untuk bahu-membahu dalam mengatasi dan mengantisipasi ancaman banjir dikemudian hari.
“Bersama jadikan ini issue nasional agar pemerintah pusat dapat mengeluarkan Perpres agar pemerintah daerah dapat melakukan normalisasi Sungai Cisadane,” jelasnya.
Hal senada juga diungkapkan Yan Sandi, pemerhati Tata Kota, menurut dia Pemkot Tangerang seharusnya dapat segera mengambil langkah cepat dengan menggandeng seluruh daerah yang dilintasi Sungai Cisadane, sehingga persoalan banjir dapat lebih diminimalisir dengan baik.
“Perbaikan perencanaan seharusnya dari hulu ke hilir, jangan cuma ditengah atau hanya di hilirnya aja,” kata Yan.
Menurutnya dengan koordinasi yang baik antara kepala daerah yang dilintasi Sungai Cisadane, tentunya dapat memberikan manfaat yang baik di masyarakat.
“Banjir itu sebenarnya penyakit yang diciptakan, yang namanya penyakit tentunya ada obat atau minimal suplemen pencegahan,” pungkasnya. (Dul)